Penggunaan Metode HIRADC untuk Analisis Bahaya dan Penilaian Risiko di Ruang Tindakan Gawat Darurat UPTD Puskesmas Bulu Lor Semarang Utara

Authors

  • Salmaa Fatihah Udinus
  • Catur Widya Astuti Puskesmas Bulu Lor

Keywords:

HIRADC, Identifikasi Bahaya, Puskesmas

Abstract

Puskesmas Bulu Lor sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki berbagai risiko bahaya, terutama di Ruang Tindakan Gawat Darurat (RTGD) yang menangani kasus darurat medis. Risiko kerja di ruang ini cukup kompleks, mencakup bahaya yang dapat mempengaruhi tenaga medis maupun pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat potensi bahaya dan risiko K3 di RTGD Puskesmas Bulu Lor menggunakan metode HIRADC. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, mengevaluasi risiko, serta memberikan rekomendasi pengendalian yang tepat. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dan dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2024. Data primer diperoleh melalui observasi langsung, wawancara, serta studi dokumen, kemudian dianalisis menggunakan formulir HIRADC. Analisis dilakukan dengan menghitung nilai kemungkinan (likelihood) dan keparahan (severity) untuk menentukan level risiko serta memberikan rekomendasi pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi bahaya utama di RTGD meliputi ketiadaan jalur triase, ruang yang terbatas, penempatan peralatan medis yang tidak aman, serta paparan bahan kimia dan biologis. Setelah pengendalian dilakukan, tingkat risiko berhasil dikurangi secara signifikan. Pengendalian mencakup penerapan sistem triase, pengaturan tata ruang, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan pelatihan tenaga medis. Secara keseluruhan, pengendalian yang diterapkan mampu menurunkan risiko dari kategori tinggi menjadi sedang atau rendah, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi pelayanan medis.

Downloads

Published

2024-12-27