Perubahan Makna Kata Cebong Menjelang Pemilu 2019
DOI:
https://doi.org/10.33633/lite.v15i2.2610Keywords:
Cebong, Instagram, Komentar, Pemilu 2019, Perubahan MaknaAbstract
Menjelang dilaksanakannya pemilihan umum pada 17 April 2019, banyak fenomena sosial yang muncul. Salah satunya adalah fenomena Bahasa berupa   umpatan-umpatan yang ditujukan kepada calon presiden dan pendukungnya. Salah satu umpatan yang muncul berupa penyebutan kata cebong bagi pasangan calon presiden nomor 01 dan pendukungnya. Kata cebong yang sebelumnya tidak umum digunakan sebagai kata umpatan, kini mengalami perubahan makna yang cukup signifikan. Dalam penelitian ini, peneliti mengguakan aplikasi AntConc untuk mengetahui kolokasi kelas kata dan frasa yang sering muncul dengan kata cebong tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan proses perubahan makna kata cebong dengan menggunakan teori dari (Chaer, 2009) sebagai acuan utama. Data yang digunakan berupa komentar dan caption pengguna Instagram dalam akun @Fakta_Elite dalam postingannya dari bulan Oktober hingga Desember 2018. Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah deskritif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata cebong yang keluar sering bersamaan dengan kata benda berupa rezim, akun, kubu, dan sebagainya. Kata sifat yang muncul berupa dungu, betina, panik, dan frasa semisal cebong dungu akut. Proses perubahan kata cebong ini termasuk proses perubahan makna total yang dilatar belakangi oleh adanya proses asosiasi dan pengembangan istilah. Kata cebong tersebut bermakna ketidaksukaan atau kritik terhadap calon presiden nomor urut 01 dan para pendukungnya.Downloads
Published
2019-10-01
How to Cite
Pebrianto, M., Daniarsa, H. L., Hielyand, L. L. T., & Larassati, A. (2019). Perubahan Makna Kata Cebong Menjelang Pemilu 2019. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 15(2), 249–264. https://doi.org/10.33633/lite.v15i2.2610
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2019 Marhan Pebrianto, Hanna Latifani Daniarsa, Lo Leonardo Theophilus Hielyand, Anisa Larassati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors of LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya must agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).