Regeneration patterns of multicultural values in the Muneng Pilgrimage Tradition in Temanggung, Indonesia

Authors

  • Laela Dian Anggraeni Universitas Negeri Semarang
  • Didik Supriadi Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.33633/lite.v20i2.11107

Abstract

This research answers regeneration patterns and multicultural values ​​in the Muneng pilgrimage tradition. Introducing traditions to the younger generation is very important. Society cannot avoid generations because these habits are inherent and have their own meaning for a society. The results of this research show that the regeneration carried out in the Muneng pilgrimage tradition culture needs to include regeneration of cultural presenters, cultural implementers and cultural viewers. The methods used are the value of respect, the value of tolerance, the value of respect, the value of cooperation. This research aims to describe the multicultural values ​​of the Muneng pilgrimage tradition. The method used is the historical method. This historical method has steps that include processional heuristics and offerings, criticism in the form of authentic tests rather than external and internal, interpretation of historical analysis, and historiography. The results nclude 1) Regeneration is carried out with the involvement of all ages, 2) The Muneng pilgrimage becomes a motif of belief and becomes a means of preserving culture in Muneng, 3) The values ​​in culture result in harmonization in life.

Author Biographies

Laela Dian Anggraeni, Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas Negeri Semarang.

Didik Supriadi, Universitas Negeri Semarang

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

References

Abidin, Z. (2016). Menanamkan konsep multikulturalisme di Indonesia. Dinamika Global: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 1(02), 123-140. https://doi.org/10.36859/jdg.v1i02.24

Agatta, S. K. D. (2022). Eksplorasi nilai multikulturalisme dalam tradisi tolak balak di Air Terjun Sedudo Kabupaten Nganjuk. Jurnal Adat dan Budaya, 4(1). https://doi.org/10.23887/ jabi.v4i1.41581

Anggraeni, E. R., Yanuartuti, S., Juwariyah, A., Yermiandhoko, Y., & Lodra, I. N. (2022). Musik Oklik Bojonegoro dalam kajian etnomusikologi sebagai upaya pelestarian budaya. Gondang, 6(1), 1-11. https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.30685

Askarial, S. H. (2018). Interpretasi atau penafsiran sebagai metode penemuan hukum. Menara Ilmu: Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah, , XII(79). https://doi.org/10.33559/mi.v12i2.506

Arrovia, Z. I. (2021). Nilai-nilai multikultural dalam kebudayaan pendalungan di Kabupaten Jember. Al Ma’rief: Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya, 3(2). https://doi.org/10.35905/ almaarief.v3i2.2278

Darmawan, W., Zakso, A., & Budjang, G. (2016). Memudarnya nilai-nilai budaya “Belalek” dalam bidang pertanian pada masyarakat pedesaan. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 5(3).

Ekasari, A. D., Nuryatin, A., & Suwito, W. (2014). Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui strategi pikir plus dengan menggunakan media gambar peristiwa. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1). https://doi.org/10.15294/jpbsi.v3i1.3984

Fauzan, R., & Nashar, N. (2017). Mempertahankan tradisi, melestarikan budaya (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Jurnal Candrasangkala, 3(1).

Gustianingrum, P. W., & Affandi, I. (2016). Memaknai nilai kesenian Kuda Renggong dalam upaya melestarikan budaya daerah di Kabupten Sumedang. Journal of Urban Society's Arts, 3(1), 27-35. http://dx.doi.org/10.24821/jousa.v3i1.1474

Habib, M. (2014). Kontribusi tradisi ziarah Muneng dalam membentuk solidaritas sosial masyarakat Desa Muneng (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga). https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11683/

Halim, S.T.& Ardiyanto, G.F.(2024). Parenting at three generations of Oei Family in “Oei Hui Lan” biography. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya 20(1), 46-62. https://doi.org/10.33633/ lite.v20i1.10328

Hamka, M. F., & Sauqi, A. (2018). Motif ziarah Petilasan Prabu Jayabaya (Menelisik Makna dan Tujuan Masyarakat Berziarah Petilasan Sri Aji Jayabaya). Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 6(2), 227-250. https://doi.org/10.21274/kontem.2018.6.2.227-250

Hayati, R. (2019). The meaning of pilgrimage and ritual Mubeng Beteng at the grave of Imogiri Kings, Yogyakarta. Jurnal Dialog Kemenag, 42(1). https://jurnaldialog.kemenag.go.id/ index.php/dialog/article/download/321/162

Hidayat, A. T., Rosadi, A., & Antony, I. Simbol budaya dan agama dalam tradisi ziarah kubur Syekh Burhanuddin. 18(2). https://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v18i1.7640

Lubis, R. F. (2016). Analisis nilai-nilai keIslaman dalam pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang pendidikan Tsanawiyah di kota Padangsidimpuan. Tazkir: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman, 2(2), 107-122. https://doi.org/10.24952/tazkir.v2i2.513

Melati, I.K., Hasanah, U. & Iswatiningsih, D. (2023). Dynamics of kinship addressing among millennial teenagers on social media. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya 19 (2), 111-119. https://doi.org/10.33633/lite.v19i2.8787

Mirdad, J., Helmina, H., & Admizal, I. (2022). Tradisi ziarah kubur: Motif dan aktivitas penziarah di makam yang dikeramatkan. Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 12(1), 65-80. https://doi.org/10.15548/khazanah.v12i1.643

Mujib, M. M. (2016). Tradisi ziarah dalam masyarakat Jawa: Kontestasi kesalehan. Identitas Keagamaan dan Komersial, 207.

Nurhayati. (2016, June 12). Penulisan sejarah (historiografi): Mewujudkan nilai-nilai kearifan budaya lokal menuju abad 21. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan.

Nurrahmah, H. (2014). Tradisi ziarah kubur studi kasus perilaku masyarakat Muslim Karawang yang mempertahankan tradisi ziarah pada Makam Syeh Quro di Kampung Pulobata Karawang tahun 1970-2013. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/29895

Prasetyo, O., & Kumalasari, D. (2021). Nilai-nilai tradisi Peusijuek sebagai pembelajaran sejarah berbasis kearifan lokal. Jurnal Seni Budaya, 36(3), 359–365. https://doi.org/10.31091/ mudra.v36i3.1387

Sachari, A., Destiarmand, A. H., & Sunarya, Y. Y. (2021). Regenerasi batik dalam inovasi desain berbasis kearifan lokal kontemplatif di Girilayu. Dinamika Kerajinan dan Batik, 38(2), 157-172. https://dx.doi.org/10.22322/dkb.v38i2.6037

Sahadi. (2019). Pelestarian kebudayaan daerah melalui kesenian tradisional Dodod di Kampung Pamatang Desa Mekarwangi Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 6(4). http://dx.doi.org/10.25157/dinamika.v6i4.3101

Salim Achmad Nur. (2017). Penanaman nilai toleransi antar umat beragama di kalangan masyarakat Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman. Prodi PPKn Universitas PGRI Yogyakarta. http://repository.upy.ac.id/id/eprint/1721

Sayono, J. (2021). Langkah-langkah heuristik dalam metode sejarah di era digital. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 15(2), 369. http://dx.doi.org/10.17977/um020v15i22021p369-376

Setiawan, B. (2016). Tradisi ziarah kubur: Agama sebagai konstruksi sosial pada masyarakat di Bawean, Kabupaten Gresik. Biokultur, 5(2), 247-261. https://www.semanticscholar.org/paper/ Tradisi-Ziarah-Kubur%3A-Agama-Sebagai-Konstruksi-Pada-

Sofyan, A. N., Sofianto, K., Sutirman, M., & Suganda, D. Regenerasi kearifan lokal kesenian Lebon sebagai budaya leluhur Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, 23(2). https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v23i2.24855

Syam, R. S. E., & Asya’ari A. A. (2023), Nilai heuristik dalam Sumpah Palapa sebagai spirit Ibu Kota Nusantara. Jurnal Penelitian Mahasiswa, 2(2). https://doi.org/10.58192/populer.v2i2.758

Vanesia, A., Kusrini, E., Putri, E., Nurahman, I., Alfindo, & Simaremare T.P. (2023). Pentingnya nilai-nilai pendidikan ultikultural dalam masyarakat. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(1). 242-251. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v25i1.4427

Wardani, L. K., & Frans, S. M. (2019). Implementasi konsep eksistensi, inovasi, regenerasi pada interior pusat komunitas ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara di Surabaya. Dimensi Interior, 17(1), 10-17. https://doi.org/10.9744/interior.17.1.10-17

Wicaksono, D. B., Yudiana, I. K., & Wahyudiono, A. (2019). Analisis nilai-nilai multikultural masyarakat Desa Patoman, Blimbingsari, Banyuwangi. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2(2), 164-178. http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i22019p164

Wulansari, A., & Hartono, H. (2021). Regenerasi kesenian kuda lumping di Paguyuban Langen Budi Setyo Utomo. Jurnal Seni Tari, 10(2), 185-196. http://dx.doi.org/10.15294/jst.v10i2.46932

Published

2024-09-01

How to Cite

Anggraeni, L. D., & Supriadi, D. (2024). Regeneration patterns of multicultural values in the Muneng Pilgrimage Tradition in Temanggung, Indonesia. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 20(2), 129–139. https://doi.org/10.33633/lite.v20i2.11107

Issue

Section

Articles