Evaluasi Intensitas Kebisingan Sebagai Bentuk Penerapan K3 Lingkungan Kerja Pada PT X

Mahadewi Natalia Wardaniyagung

Abstract


Salah satu faktor bahaya fisik yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas produksi pada sebuah industri adalah kebisingan. Hal ini disebabkan karena hampir semua proses produksi akan menimbulkan kebisingan akibat dari adanya alat-alat produksi yang beroperasi. Kebisingan dapat berpengaruh pada kesehatan pekerja dan dapat menyebabkan beban tambahan bagi tenaga kerja. Oleh karena itu, ditetapkan suatu standar pedoman paparan kebisingan agar tenaga kerja masih dapat menghadapinya tanpa mengakibatkan gangguan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengevaluasi K3 Lingkungan Kerja faktor fisik berupa intensitas kebisingan di PT X sebagai salah satu bentuk pemenuhan terhadap peraturan perundangan Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dan evaluative untuk menggambarkan dan mengevaluasi intensitas kebisingan di PT X. Data intensitas kebisingan yang digunakan adalah data sekunder hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan oleh pihak ke 3. Hasil menunjukkan, dari 19 titik pengukuran kebisingan di PT X, 18 titik pengukuran masih berada di bawah Nilai Ambang Batas yang diperkenankan. Namun 1 titik pengukuran, yaitu titik 16, berada di atas Nilai Ambang Batas yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2018. Kesimpulannya, PT X telah melakukan pemantauan dan pengukuran bahaya faktor fisik berupa intensitas kebisingan secara rutin dengan sebagian besar area telah memenuhi NAB. Diperlukan upaya pengendalian lebih lanjut untuk menurunkan intensitas kebisingan di area yang melebihi standar.

Keywords


kebisingan; industri; K3 lingkungan kerja

References


Adriyani, R., 2017. Hubungan Pajanan Kebisingan dengan Tekanan Darah dan Denyut Nadi pada Pekerja Industri Kemasan Semen. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 16(1), p.29. https://doi.org/10.14710/jkli.16.1.29-36.

Kholik, H.M. and Krishna, D.A., 2012. Analisis Tingkat Kebisingan Peralatan Produksi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Teknik Industri, 13(2), pp.194–200. https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol13.no2.194-200.

Mauliya, D. and Putra, G., 2022. Evaluasi Tingkat Kebisingan Ruang Operator Di Unit Pelaksana Pembangkitan Nagan Raya (UPKNGR). 20(1), pp.98–107.

Mayasari, D., Khairunnisa, R., Ilmu, B., Komunitas, K., Kedokteran, F. and Lampung, U., 2010. Pencegahan Noise Induced Hearing Loss pada Pekerja Akibat Kebisingan Prevention of Noise Induced Hearing Loss on Workers Due to Noise Expossure.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) faktor fisika dan kimia di tempat kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5/2018 K3 Lingkungan Kerja. 5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018.

Ramadhan, A., 2019. Analisis Intensitas Kebisingan Penyebab Risiko Noise Induced Hearing Loss di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health, [online] 3(2), pp.166–173. Available at: .

Rizqi Septiana, N., Widowati Kesehatan dan Keselamatan Kerja, E., Ilmu Kesehatan Masyarakat, J. and Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Semarang, F., 2017. Gangguan Pendengaran Akibat Bising. HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT, [online] 1(1), pp.73–82. Available at: .

Sasmita, A., Reza, M. and Rodesia Mustika Rozi, 2021. Pemetaan Dan Perhitungan Pemaparan Tingkat Kebisingan Pada Industri Pengolahan Kayu Di Kecamatan Siak, Provinsi Riau. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 6(2), pp.68–76. https://doi.org/10.29080/alard.v6i2.1185.

Setyaningrum, I., 2014. Analisa Pengendalian Kebisingan Pada Penggerindaan Di Area Fabrikasi Perusahaan Pertambangan. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), [online] 2(4), pp.267–275. Available at: .

Silviana, N.A., Siregar, N. and Banjarnahor, M., 2021. Pengukuran dan Pemetaan Tingkat Kebisingan pada Area Produksi. Journal of Industrial and Manufacture Engineering, 5(2), pp.161–166. https://doi.org/10.31289/jime.v5i2.6101.

Sincihu, Y. and Taurusia, M., 2018. Penurunan Kognitif Pada Pekerja Dengan Tuli Sensorineural Akibat Bising. Majalah Kesehatan, 5(4), pp.228–237. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.005.04.5.

Siregar, I., Tarigan, I.R., Syahputri, K. and Sari, R.M., 2016. EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI UNIT PLTD/G TELUK LEMBU PT PLN PEKANBARU DENGAN METODE NIOSH. Jurnal Sains dan Teknologi, 15(2), pp.34–42. https://doi.org/10.1088/1757-899X/420/1/012028.

Sugiharto, D.&, 2017. Kebisingan Dan Gangguan Psikologis Pekerja Weaving Loom Dan Inspection Pt. Primatexco Indonesia. JHE (Journal of Health Education), 2(2), pp.130–137.

Ulfa Monalisa, O., Listiawati, R., Studi Kesehatan Masyarakat, P. and Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi, S., 2022. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Service Pt. Agung Automall Cabang Jambi. Jurnal Inovasi Penelitian, [online] 2(10), pp.3391–3398. Available at: .


Full Text: PDF

DOI: 10.60074/johhs.v1i1.8055

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 JOHHS

Journal Occupational Health Hygiene and Safety

Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Prodi S1 Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan, UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Jl.Nakula I/5-11 Gedung D lantai 1 Semarang
Tel/Fax: (024) 3549948

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.