Masyarakat Tontonan dalam Panggung Covid 19 di Indonesia (Penampilan Dokter Reisa Broto Asmoro dalam Pemberitaan KompasTV)

Authors

  • Dudi Hartono Universitas Mercu Buana
  • Riki Arswendi Universitas Mercu Buana

Abstract

Penampilan Dokter Reisa Broto Asmoro sebagai Juru Bicara Tim Komunikasi Gugus Tugas Covid 19 menarik perhatian di tengah kebosasnan dan keputusasaan masyarakat atas situasi Pandemi yang tidak tahu kapan berakhir. Reisa sebagai seorang dokter sekaligus selebritas memiliki daya tarik sebagai narasumber berita di tengah budaya popular, atau masyarakat tontonan. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Wacana Kritis Fairclough yang menawarkan model analisis; teks, praktik diskusus dan praktik social. Sebagai pisau analisis peneliti menggunakan teori the Spectacle of the Society dari Guy Debord untuk hubungan budaya popular dengan budaya media dengan menganalisis penampilan media Dr. Reisa Broto Asmoro, seorang juru bicara untuk tugas COVID-19 pemerintah Indonesia, menggunakan tiga dimensi analisis. Fokusnya adalah pada pemilihan tema dan judul dalam laporan berita di Kompas TV. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa (a) penampilan fisik dan citra visual Dokter Reisa memainkan peran penting dalam membentuk persepsi, nilai, dan identitas yang terkait dengan produk media dan budaya popular, (b) paradigma kritis digunakan untuk membongkar dan menelusuri jejaring kekuasaan dalam proses komodifikasi atas penampilan Dokter Reisa Broto Asmoro mempertegas pemberitaan tersesbut dapat dianggap sebagai bagian dari spektakel yang menciptakan pengalaman yang dihasilkan secara kolektif dan diarahkan oleh kepentingan ekonomi dan politik, dan (c) penampilan visual Dokter Reisa Broto Asmoro telah menjadi komoditi yang memiliki nilai jual atau nilai tukar, dan bertranformasi ke dalam budaya konsumerisme di tengah masyarakat penontonnya.

Published

2024-08-06