Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience <p>Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi is a scientific journal published by Dian Nuswantoro University. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi publishes original papers, review papers, conceptual framework, analytical and simulation models, case studies, and empirical research. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi aims to develop and communicate widely the development of creative media and business communication both theoretical and pragmatic.</p> <p>Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi publishes papers in the fields of journalism, mass media industries, broadcasting media issue, new media studies, media ethics, political communications, media law, strategic communications management, social marketing, political marketing, political campaign, public relations.</p> <p>Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi is published both in print and online versions. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi published twice a year, in February and August</p> <p><a href="http://u.lipi.go.id/1521520359" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN: 2620-8393</a></p> <p><a href="http://u.lipi.go.id/1563109830" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN: 2685-8010</a></p> <p> </p> Universitas Dian Nuswantoro en-US Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi 2620-8393 <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p><ol start="1"><li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by/3.0/">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.</li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html">The Effect of Open Access</a>).</li></ol> Analisis Klasifikasi Review Film Kang Mak from Pee Mak di Twitter dengan Algoritma Naïve Bayes https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience/article/view/12352 <p>Twitter merupakan media sosial berbasis microblog yang tidak hanya interaktif, tetapi juga informatif. Salah satu informasinya adalah ulasan (Review) yang dilakukan oleh film “Kang Mak from Pee Mak” yang dilakukan oleh berbagai akun resmi dan pengguna Twitter itu sendiri sebagai bentuk strategi komunikasi pemasaran organik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat akurasi pada klasifikasi central route dan peripheral route dalam perspektif ELM sebagai proses pengambilan keputusan terhadap pesan persuasif. Metode penelitian menggunakan machine learning dengan pendekatan algoritma Naïve Bayes pada software Orange Data Mining dengan fitur Test-Score dan Confusion Matrix. Hasil penelitian dari 558 tweets menunjukan bahwa tingkat akurasi pada central route dan peripheral route sebesar 3.6%. Proses pengambilan keputusan melalui jalur periferal menunjukkan angka F1-score sebesar 89.5%, dimana keputusan khalayak untuk menonton film berdasarkan informasi pengalaman menonton beserta informasi rating.</p> <p><br />Kata Kunci: Analisis klasifikasi; Elaboration Likelihood Model; Twitter; Ulasan Film</p> Kusariani Adinda Saraswati Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi 2025-03-03 2025-03-03 8 1 1 14 10.33633/ja.v8i1.12352 Efektivitas Celebrity Endorser Dalam Meningkatkan Brand Awareness Produk Streetwear https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience/article/view/12336 <p>Celebrity endorser adalah seorang selebiriti yang menggunakan ketenarannya untuk mewakili suatu merek ke masyarakat. Endorsement berfungsi membantu menambah nilai penjualan suatu produk atau layanan. Tujuan dari penlitian ini adalah menganalisis Efektivitas Penggunaan Celebrity Endorser dalam Meningkatkan Brand Awareness Produk Streetwear. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, data dikumpulkan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengambilan data dilakukan melalui purposive sampling, dengan informan utama yang terdiri dari pihak manajemen Rawtype Riot dan konsumen yang mengikuti akun Instagram. Untuk memastikan keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, yaitu dengan membandingkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi guna memperoleh temuan yang lebih akurat. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan berorientasi pada value yang mencerminkan identitas, relevansi, konsistensi, dan loyalitas brand. Alih-alih memilih selebriti viral untuk efek jangka pendek, perusahaan lebih menitikberatkan pada dampak berkelanjutan dan konsistensi dalam membangun hubungan dengan audiens yang selaras dengan karakter brand mereka. Perusahaan lebih memilih celebrity endorser berdasarkan keahlian dan latar belakang yang relevan terutama di bidang otomotif untuk menambah nilai pada produk. Dengan perencanaan dan pemilihan endorser yang tepat, perusahaan berhasil meningkatkan brand awareness, serta memperkuat posisi brand di industri fashion streetwear yang kompetitif.</p> <p>Kata Kunci: Brand Awareness; Celebrity Endorser; Instagram; Media Sosial</p> Melly Maulin Purwaningwulan Firman Gushari Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi 2025-03-03 2025-03-03 8 1 15 31 10.33633/ja.v8i1.12336 A Systematic Literature Review: Eksistensi Influencer Virtual dalam Komunikasi Pemasaran https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience/article/view/12345 <p><span lang="EN-US">Virtual Influencer merupakan teknologi komunikasi baru dalam lingkup <em>influencer marketing</em> yang didorong oleh perkembangan media sosial berbasis user-generated content, peningkatan kapabilitas produksi konten audiovisual, serta teknologi AI (Artificial Intelligence). Kehadiran Virtual Influencer menawarkan solusi atas kompleksitas industri dalam mengelola faktor manusia dalam <em>influencer marketing</em>, termasuk risiko yang mempengaruhi persuasi dan monetisasi human influencer. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman holistik terkait pengembangan Virtual Influencer sebagai pengganti peran sentral manusia dalam influencer marketing, proyeksi masa depannya, serta faktor <em>enabler</em>, <em>motivator</em>, <em>limiter</em>, dan <em>inhibitor</em> dalam adopsinya. Dengan menggunakan pendekatan<span class="apple-converted-space"> penelitian yaitu </span><em>Systematic Literature Review (SLR)</em><span class="apple-converted-space"> </span>berbasis kata kunci<span class="apple-converted-space"> </span><em>virtual influencer</em><span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span><em>AI influencer</em>, penelitian ini mengikuti kaidah PRISMA 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan konseptual Virtual Influencer melalui identifikasi atributnya, komparasi dengan <em>human influencer</em>, bentuk relasi dengan audiens, serta efektivitasnya dalam mempengaruhi persepsi dan perilaku konsumtif pengikutnya.</span></p> <p><span lang="EN-US">Kata Kunci: AI Influencer; Influencer Marketing; Industri Pemasaran; Komunikasi pemasaran; Systematic Literature Review; Virtual Influencer</span></p> Nadya Realtya Souisa Rinaldo Hermawan Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi 2025-03-09 2025-03-09 8 1 32 51 10.33633/ja.v8i1.12345 The Circuit of Culture Analysis of Black Women Representation on British Vogue Covers https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience/article/view/12318 <p>Media can shape the way the people see themselves, as well as the identity of a particular group collectively. In western countries where most of the population is dominated by white people such as Europe and North America, black people are included in a minority group that is vulnerable to discrimination and racism. The lack of opportunity for them to show their existence in the media has further obscured their identities and women are no exception. Representation in the media is no longer interpreted as representing a particular group’s identity but is used as a tool to fulfill media marketing strategies. This research aims to find out the forms of representation of black women in England that are mainly featured on two covers of British Vogue issued in August 2018 and February 2022. This research shows that the representation of black women featured on the cover of British Vogue’s August 2018 has represented black African American women, while the cover of the February 2022 has shown black African women. Both covers did not only attract the audiences in the UK but international audiences, moreover these covers have also indicated racial issues and feminism in the field of fashion. In this study, fashion magazine covers did not only show changes in fashion trends, but also the shifts in the representation of women’s identity and beauty standards.</p> <p>Keywords<strong>: </strong>representation; colorism; black women; British Vogue; circuit of culture.</p> Gabriela Laras Dewi Swastika Priscylia Tanaka Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi 2025-03-10 2025-03-10 8 1 52 73 10.33633/ja.v8i1.12318 Pemaknaan Khalayak Terhadap Feminisme dan Patriarki dalam Film Enola Holmes (2020) https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience/article/view/12314 <p>Feminisme dan patriarki di kehidupan nyata maupun di media memiliki pemaknaan yang beragam dari tiap khalayak. Seperti ulasan-ulasan di Quora mengenai Film Enola Holmes (2020) yang memiliki pemaknaan yang beragam mengenai feminisme dan patriarki yang terkandung dalam film tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pemaknaan khalayak terhadap feminisme dan patriarki dalam film Enola Holmes (2020). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske dan analisis resepsi milik Stuart Hall. Ditemukan 4 makna dominan dari analisis semiotika John Fiske. Dari unsur feminisme ditemukan makna dominan berupa adanya bentuk feminisme liberal abad-18 mengenai Pendidikan yang setara; adanya bentuk feminisme liberal abad-20 mengenai bagaimana perempuan dapat setara dengan laki-laki; dan adanya bentuk feminisme radikal-libertarian mengenai perempuan dan laki-laki dapat androgini. Kemudian dari unsur patriarki ditemukan makna dominan berupa adanya bentuk ketidakadilan gender seperti subordinasi, marginalisasi, dan stereotipe. Lalu, dari analisis resepsi dihasilkan dua informan berada pada dominant hegemonic position dan satu informan berada pada negotiated position. Perbedaan posisi pemaknaan dari tiap informan itu berdasarkan latar belakang mereka yang beragam. Informan 1 dan 2<br />berada pada dominant hegemonic position karena mereka memiliki pemahaman dan pengalaman yang serupa terhadap feminisme dan patriarki yang ada di Film Enola Holmes (2020). Sedangkan, informan 3 berada pada negotiated position karena keempat makna dominan yang ditemukan dia terima tetapi tidak secara utuh. Tiga makna dominan yang kurang dia setujui yaitu berupa jenis feminisme dan satu makna dominan dia setujui yaitu berupa unsur patriarki. Dengan demikian informan 3 berada di negotiated position.<br />Kata kunci: Enola Holmes (2020); Feminisme; Patriarki; Pemaknaan Khalayak; Semiotika</p> Azzahra Dyan Nur Fadillah Anita Amaliyah Jaduk Gilang Pembayun Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi 2025-03-09 2025-03-09 8 1 74 94 10.33633/ja.v8i1.12314 Strategi Komunikasi Meningkatkan Kepercayaan Nasabah Pada Layanan Kartu Kredit Bank Mega Regional Jawa Tengah https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/audience/article/view/12145 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh krisis komunikasi yang dialami oleh Bank Mega terkait layanan kartu kredit di wilayah Jawa Tengah. Krisis ini muncul akibat keluhan nasabah terhadap praktik penagihan yang dianggap kurang etis. Tujuan utama penelitian adalah menganalisis strategi komunikasi Bank Mega dalam meningkatkan kembali kepercayaan nasabah. Penelitian ini berlandaskan <em>Image Repair Theory</em> (Benoit, 2005), yang menjelaskan berbagai strategi komunikasi untuk memulihkan citra organisasi, seperti tindakan korektif dan permohonan maaf. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam sebagai metode utama. Subjek penelitian terdiri dari karyawan divisi <em>Collection Recovery</em> dan nasabah Bank Mega yang mengalami permasalahan terkait layanan kartu kredit. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Mega menerapkan berbagai langkah strategis, termasuk pengawasan internal melalui skrip standar dalam penagihan, pelatihan bagi debt collector, serta kebijakan negosiasi keringanan pembayaran untuk nasabah. Temuan ini konsisten dengan teori yang digunakan, yang menekankan pentingnya tindakan korektif untuk memperbaiki reputasi organisasi. Evaluasi juga menunjukkan bahwa meskipun strategi ini telah membantu memulihkan kepercayaan nasabah, masih terdapat hambatan dalam implementasi komunikasi yang efektif. Kesimpulan dari penelitian ini menyoroti pentingnya komunikasi yang humanis, adaptif, dan transparan sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kepercayaan nasabah, yang merupakan aspek penting dalam menjaga reputasi organisasi jasa keuangan.</p> <p>Kata kunci: Kepercayaan Nasabah; Krisis Komunikasi; Layanan Kartu Kredit; Strategi Komunikasi; Teori Perbaikan Citra</p> Silvia Nevane Paramasari Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi 2025-03-10 2025-03-10 8 1 95 109 10.33633/ja.v8i1.12145