RESEPSI PENONTON REMAJA FILM DUA GARIS BIRU TENTANG ISU PENDIDIKAN SEKS

Authors

  • Eklesia Ovitamaya Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.33633/ja.v4i01.4232

Abstract

AbstrakFilm Indonesia yang mengangkat isu tentang pendidikan seks masih dianggap tabu. Pada sisi yang lain, sebagai media alternatif, pesan dalam film dapat dipahami dengan mudah oleh para penontonnya. Penelitian ini membahas resepsi penonton remaja film Dua Garis Biru tentang isu pendidikan seks. Penelitian ini menggunakan kerangka encoding-decoding Stuart Hall untuk menganalisis pemakanaan audiens dari setiap adegan dalam film. Temuan data menunjukkan bahwa audiens terbagi ke dalam tiga kelompok pembacaan: dominan hegemonik, negosiasi, dan oposisi. Posisi pembacaan penonton ini dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman dari para penonton remaja. Selain itu, para penonton menginterpretasikan film Dua Garis Biru tidak hanya memberikan pesan tentang pendidikan seks, melainkan juga kesetaraan gender, nilai-nilai yang dipegang, dan bagaimana lingkungan keluarga memberikan pendidikan seks kepada para remaja.Kata Kunci: Encoding-decoding, Film, Pendidikan Seks, Remaja, Resepsi Audiens.AbstractIn Indonesia, movies that bring sensitive issues such as sex education was previously considered taboo. On the other hand, as an alternative media that is easily understood by the audience, movies are used as one of the most effective means of delivering messages. This study aimed to determine the reception of Dua Garis Biru's teenage audiences about sex education issues. This study used Stuart Hall's encoding-decoding analysis method to determine the audiences’ meaning of each scene in the movie.The findings show that the reception of the film audience of Dua Garis Biru showed three reading positions. There were dominant reading, negotiation reading, and opposition reading. The position of the reading was highly influenced by the background and experiences of teenage audiences. Furthermore, the audiences interpret Dua Garis Biru movie as giving the messages about sex education issues but also gender equality issues, the values of the beliefs held, and how the family provided sexual education to the teenagers.Keyword: Audiences reception, Encoding-Decoding,  Movie, Sex Education, Teenagers.

Downloads

Published

2021-03-24