Penerapan Algoritma Backtracking Pada Metode Backward Chaining untuk Diagnosis Penyakit Demam Berdarah

Authors

  • Rahmat Haryadi Kiswanto Universitas Sepuluh Nopember Papua
  • Nourman S. Irjanto Teknik Informatika, Universitas Sepuluh Nopember Papua
  • M. Risman Teknik Informatika, Universitas Sepuluh Nopember Papua
  • Carolina C.Y. Imbiri Teknik Informatika, Universitas Sepuluh Nopember Papua

DOI:

https://doi.org/10.62411/tc.v23i4.11622

Abstract

Penelitian ini meningkatkan teknik backward chaining untuk diagnosis Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan mengintegrasikan algoritma backtracking, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi penelusuran gejala dan aturan dalam sistem pakar. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan backtracking secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan dibandingkan dengan metode tanpa backtracking. Pada eksperimen yang melibatkan 3 aturan, waktu pemrosesan berkurang dari 168,50 ms menjadi 19,53 ms, sementara untuk 6 aturan, waktu pemrosesan turun dari 161,63 ms menjadi 20,88 ms. Demikian pula, dalam pengujian dengan 10 aturan, waktu pemrosesan menurun dari 161,68 ms menjadi 17,38 ms. Secara keseluruhan, integrasi algoritma backtracking meningkatkan efisiensi penelusuran rata-rata sebesar 88%, terbukti menjadi pendekatan yang sangat efektif, terutama dalam sistem pakar yang memiliki banyak aturan dan gejala.   Kata kunci: Backward Chaining, Backtracking, Diagnosis DBD, Efisiensi

Downloads

Published

2024-11-27