Analisis Epidemologi Penyakit Demam Berdarah Dengue melalui Pendekatan Spasial Temporal dan Hubungannya degan Faktor Iklim di Kota Padang Tahun 2008-2010
Authors
Masrizal Dt Mangguang
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang
Abstract
Latar Belakang: Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakitmenular yang masih menjadi masalah nasional di bidang kesehatan masyarakatyang cenderung meningkat dan semakin luas penyebarannya. Fenomenapemanasan global dan perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan jumlahkasus DBD di Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaranspasial dan temporal kejadian penyakit DBD serta mengetahui hubungan faktoriklim dengan kejadian DBD di Kota Padang.Metode: Desain penelitian ini adalah studi ekologi dengan jenis Times SeriesStudy. Data yang digunakan berupa data sekunder kasus DBD dan data faktoriklim yang meliputi suhu, kecepatan angin, kelembaban, dan curah hujan di KotaPadang.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara umum semua kecamatan diKota Padang tergolong daerah yang endemis DBD.Kasus DBD di Kota Padangtahun 2008 – 2010 senantiasa mengalami fluktuasi. Kekuatan hubungan suhudengan kejadian DBD sedang (r = 0,471), berpola negatif, dan tidak terdapathubungan yang signifikan (p = 0,122). Kekuatan hubungan kecepatan angindengan kejadian DBD lemah (r = 0,236), berpola negatif, dan tidak terdapathubungan yang signifikan (p = 0,460). Kekuatan hubungan kelembaban udaradengan kejadian DBD sedang (r = 0,498), berpola negatif, dan tidak adahubungan yang signifikan (p = 0,100). Kekuatan hubungan curah hujan dengankejadian DBD sedang (r = 0,430), berpola negatif, dan tidak terdapat hubunganyang signifikan (p = 0,163).Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor iklimdengan kejadian DBD. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang lamanyadurasi data yang diambil, kurang lengkapnya data iklim yang didapat, danadanya pengaruh dari faktor-faktor lain yang lebih dominan. Diharapkan adanyapeningkatan kesadaran masyarakat dalam melakukan perilaku hidup bersih dansehat untuk mencegah terjadinya peningkatan dan penyebaran kasus DBD sertapeningkatan health promotion seperti penyuluhan yang berkaitan denganpenyakit DBD kepada masyarakat oleh instansi terkait