PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN DASAR-DASAR BISINDO UNTUK MASYARAKAT NON-TUNARUNGU
Keywords:
Bisindo, Desain antarmuka, Media pembelajaran interaktifAbstract
Masyarakat non-tunarungu kurang memberikan perhatian akan Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) padahal pemahaman dasar berinteraksi menggunakan Bisindo dapat membantu masyarakat tunarungu dalam beberapa kasus. Selain itu, keterbatasan sarana dan media pembelajaran menjadi salah satu faktor kurangnya pengenalan Bisindo. Oleh karena itu, perlu dirancang media pembelajaran interaktif yang efektif dan menarik untuk memperkenalkan Bisindo kepada masyarakat non-tunarungu. Penelitian untuk perancangan ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, penyebaran kuesioner dan studi literatur sebagai metode pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kebutuhan dan metode perancangan menggunakan design thinking. Perancangan ini menghasilkan desain user interface (UI) aplikasi pengenalan dasar-dasar Bisindo dengan target pengguna yakni masyarakat non-tunarunguReferences
Aitchison, Jean. (2008). The articulate mammal: an introduction to psycolingistics. Fifth edition.
London and New York: Routledge.
Aji Supriyanto. (2005). ”Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Akbar, dkk. (2016). Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Alasan Insan Tuli Memilih Bahasa Isyarat Bisindo Ketimbang SIBI. (2020). Diakses pada 15 Juni 2024 dari https://difabel.tempo.co/read/1378989/alasan-insan-tuli-memilih-bahasa-isyarat- bisindo-ketimbang-sibi
Ambrose, Gavin. Harris, Paul. (2005). Basic Design 02: Layout. Worthing UK: AVA Publishing. Arif S. Sadiman, dkk. (1990). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: CV. Rajawali
Arsyad, A. (2020). Media pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo persada.
Binanto, Iwan. (2010). Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi Black Box vs White Box Testing. (2022). Diakses pada 17 Mei 2024 dari
https://www.spiceworks.com/tech/devops/articles/black-box-vs-white-box-testing/ Bovee, C. (1997). Business Communication Today. Prentice Hall: New York
Bullen, M., & Janes, D. P. (2007). Making the Transition to E-Learning: Strategies and Issues.
Information Science Pub.
Curhat Sulit Magang Kerja, Penyandang Disabilitas Ini Ditarik Ganjar ke Pemprov Jateng. (2020). Diakses pada 1 Februari 2024 dari https://nasional.sindonews.com/read/147904/94/curhat- sulit-magangkerja-penyandang-disabilitas-ini-ditarik-ganjar-ke-pemprov-jateng- 1598677727
Clark, R. C. & Mayer, R.E. (2003). E-learning and the science of instruction. San Francisco: Pfeiffer.
Danton, Sihombing. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia
Diah, R. (2018). Panduan Bahasa Isyarat untuk Pendamping Penyandang Tuli. Albasil Aksara: Tangerang
Hak Penyandang Tuli Terabaikan. (2017). Diakses pada 5 Oktober 2023 dari https://www.kompas.id/baca/dikbud/2017/03/06/hak-penyandang-tuli-terabaikan
Jefkins, Frank. (1997), Advertising. Edisi Ketiga. Edisi Indonesia. Erlangga. Jakarta Kemendikbudristek Gelar Kelas Akhir Pekan: Belajar Bahasa Isyarat. (2023). Diakses pada 25
September 2023 dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/12/kemendikbudristek- gelar-kelas-akhir-pekan-belajar-bahasa-isyarat
Ling, D. (1989). Foundations of spoken language for hearing-impaired children. Washington, D.C.:
A. G. Bell Association for the Deaf.
Miarso, Yusufhadi. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Olivia, Vanny. dkk. (2018). Perancangan Media Informasi Tentang Bahasa Isyarat Indonesia. Jurnal DKV Adiwara, Universitas Kristen Petra. Vol.1, No. 12
Perlu Atau Tidak Belajar Bahasa Isyarat. (2019). Diakses pada 28 September 2023 dari https://www.halodoc.com/artikel/perlu-atau-tidak-belajar-bahasa-isyarat
Pringgawidagda, Suwarna. (2002). Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Riadi, Ari. (2017). BUKU ILUSTRASI BAHASA ISYARAT INDONESIA (BISINDO) BAGI
ANAK TUNARUNGU. Kajian of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 799 Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2011). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV. Sumarlam dkk. (2009). Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta
Teleumbanua, Murni. (2019). 5 Tahap Design Thinking Menurut Standford (d.school). Diakses pada
November 2023 dari https://medium.com/@murnitelaumbanua98/5-tahap-design- thinking-menurut-stanford-d-school-e06f871c45c9
The Original of Color: Color Theory. (2007). Diakses pada 20 November 2023 dari https://www.lib.uchicago.edu/collex/exhibits/originsof-color/color-theory/
Tim Penyusun Buku Saku Bahasa Isyarat. (2018). Buku Saku Bahasa Isyarat untuk Petugas Kesehatan. Jakarta
Warsita, Bambang. (2008) Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya, Jakarta: Rineka.
What is a High-Fidelity Wireframe and When to Use It: Designer Explain. (2024). Diakses pada 4 Februari 2024 dari https://www.eleken.co/blog-posts/what-is-a-high-fidelity-wireframe-and- when-to-use-it-designers-explain
Wilbert O. Galitz. (2007) The Essential Guide to User Interface Design. Canada: Wiley Publishing,Inc
Witabora, Adhidarma, dkk. (2017.) Studi Skema Warna Berdasarkan Lokal Konten Budaya Kota.
Jurnal Seni Rupa Warna, Vol.3, No.1, hlm. 2-9.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Luthfi Azizah Juwitasary, Abi Senoprabowo, S.Sn. M.Ds

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Karya ini dilisensikan di bawah CC BY-SA 4.0


