ANALISIS MAKANAN TRADISIONAL GUDEG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KULINER DI YOGYAKARTA
Abstract
Wisata kuliner adalah salah satu jenis wisata yang mulai berkembang di Indonesia. Yogyakarta adalah satu tujuan wisata kuliner bagi para wisatawan baik manca ataupun lokal. Wisata kuliner yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang paling terkenal adalah gudeg. Cita rasa gudeg yang manis dan legit melekat pada makanan yang satu ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah gudeg serta serta untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan gudeg dan menganalisa gudeg sebagai daya tarik wisata kuliner di Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan stsudi pustaka. Karena banyaknya penjual gudeg di daerah mbarek maka populasi dalam penelitian ini dibatasi pada gudeg Yu Djum yang berlokasi di Mbarek. Teknik pengambilan data dengan menggunakan purposive sampling dengan kriteria 1) peneliti dapat melihat secara langsung proses pengolahan. 2) cara pengolahan gudeg masih tmenggunakan cara tradisional. 3) pemilik atau pengelola dapat menjelaskan asal-usul gudeg. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SWOT analysis untuk medapatkan gambaran faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi Gudeg sebagai daya tarik wisata. Hasil penelitian ini menggambarkan sejarah awal penemuan gudeg, nama "gudeg" dan menggambarkan proses pembuatan, pemilihan awal bahan untuk proses penjualan serta alat yang digunakan guna melestarikan makanan khas YogyakartaReferences
Firmani, S. N., Turgarini, D., & Putra, M. K. (2018). Pelestarian Kudapan Kalua Kulit Jeruk Sebagai Warisan Gastronomi Sunda di Ciwidey Jawa Barat. Gastronomy Tourism Journal, 5(1), 35-51.
Hutasoit, N., Harlen, H., & Harahap, A. (2017). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Jumlah Hunian Hotel terhadap Penerimaan Sub Sektor PDRB Industri Pariwisata di Provinsi Sumatera Utara Tahun2004-2013 (Doctoral dissertation, Riau University).
Kusumaningrum, D., & Fandeli, I. C. (2009). Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).
Muliani, L. (2019). Potensi Bubur Ase Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner Jakarta. Destinesia: Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata, 1(1), 50-56. DOI: https://doi.org/10.31334/jd.v1i1.553
Nugroho, S. P. (2020). Gastronomi Makanan Khas Keraton Yogyakarta Sebagai Upaya Pengembangan Wisata Kuliner. Jurnal Pariwisata, 7(1), 52-62. DOI: https://doi.org/10.31311/par.v7i1.8136
Saeroji, A., & Wijaya, D. A. (2017). Pemetaan Wisata Kuliner Khas Kota Surakarta. Jurnal Pariwisata Terapan, 1(1), 13-27. DOI: https://doi.org/10.22146/jpt.24968
Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sistematik Linkage. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Statistik Pariwisata DIY (2019). https://visitingjogja.com/28988/statistik-pariwisata-diy-2019. Di akses pada tanggal 15 Februari 2021.
Syarifuddin, D., Noor, C. M., & Rohendi, A. (2018). Memaknai Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1). DOI: https://doi.org/10.31294/jabdimas.v1i1.2866
Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
Wolah, F. F. C. (2016). Peranan Promosi Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Poso. Acta Diurna Komunikasi, 5(2).
Zaenuri, Muchamad. 2012. Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: e-Gov Publishing.
Narasumber
Wahjudi Pantja Sunjata (Penulis Kuliner Jawa dalam Serat Centini serta Sejarawan dari BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) Daerah Istimewa Yogyakarta)
Hermawan Prasetyanto, S. St., S. Sos., M. M (Praktisi Kuliner)
Remila Mursinta (cucu/pengelola gudeg Yu Djum)