BENTURAN IMPERIALISME BUDAYA BARAT DAN BUDAYA TIMUR DALAM MEDIA SOSIAL

Authors

DOI:

https://doi.org/10.33633/ja.v3i2.3718

Abstract

AbstrakMedia  sosial di era saat  ini melebur  menjadi  sebuah  kebutuhan  primer  untuk aktualisasi diri, dengan pengguna tanpa batas dan dapat diakses kapanpun dimanapun  di  seluruh  dunia  menjadikan  konten dalam  media  sosial  menjadi sebuah  isu  yang  menarik  terkait imperialisme.  Pengakuan  akan  budaya  dan norma masing-masing yang ada di dalam media sosial membuat sebuah tekanan yang dapat  memicu benturan budaya.  Hal tersebut dikarenakan  adanya  faktor kemudahan  akses dalam berselancar  di media  sosial.  Hal yang menarik  dalam fenomena   ini   adalah   sebuah   konsumsi   dari   produk-produk   budaya   yang ditampilkan  secara  ringkas  namun sarat  akan  makna  yang disebarkan  melalui media sosial. Fokus kajian ini adalah mengkaji benturan antara budaya barat dan budaya timur di dalam konten media sosial melalui paham imperialisme, orientalisme  dan   oksidentalisme   secara   konseptual.   Kedua   paham   budaya tersebut  mewakili  budaya  dan harfiahnya  masing-masing  dalam  menunjukkan kualitas  dalam  kehidupan.  Penyerapan  informasi  dari konten  yang  tersedia  di media sosial diantara kedua budaya tersebut dapat menjadi subjektif dan mempengaruhi  sikap.  Dalam  kajian konseptual  ini  menggambarkan  pengguna media sosial yang terlibat dengan narasi sosial yang panjang atau konten media sosial  yang kompleks  menjadikan   cultural  crossfit   atau  persilangan   budaya menjadi salah satu aspek dalam terjadinya benturan.Kata Kunci:  Media  Sosial,  Imperialisme  Budaya,  Orientalisme, Oksidentalisme, Konten Media Sosial AbstractIn the current era, social media has merged into a primary need for self- actualization, with unlimited users and can be accessed anytime anywhere in the world,   making   content   on   social   media   an   interesting   issue   related   to imperialism.  The recognition of each other's culture and norms in social media creates a pressure that can trigger a clash of cultures. The pressure comes due to the ease of access factor in surfing on social media.  The exciting  thing in this phenomenon is the consumption of cultural products presented briefly but full of meaning spread through social media. This study focuses on examining the clash between   western   and   eastern   cultures   in   social   media   content   through conceptual imperialism, orientalism and occidentalism. The two cultural understandings represent a culture and their literal each other in showing quality in life.  The  absorption  of information  from  content  available  on  social  media between the two cultures can be subjective and affect attitudes. This conceptual study describes social media users who are involved with long social narratives or complex social media content, making cultural crossfit one of the aspects in the occurrence of a collision.Keywords: Cultural Imperialism, Occidentalism, Orientalism, Social Media, Social Media Content

Author Biography

Okeu Yudipratomo, Universitas Indonesia

Mahasiswa Pascasarjana Departemen Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Indonesia

Downloads

Published

2020-10-26