https://publikasi.dinus.ac.id/audience/issue/feedJurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi2025-09-01T04:04:52+00:00Heni Indrayanijurnal.audience@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi is a scientific journal published by Dian Nuswantoro University. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi publishes original papers, review papers, conceptual framework, analytical and simulation models, case studies, and empirical research. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi aims to develop and communicate widely the development of creative media and business communication both theoretical and pragmatic.</p> <p>Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi publishes papers in the fields of journalism, mass media industries, broadcasting media issue, new media studies, media ethics, political communications, media law, strategic communications management, social marketing, political marketing, political campaign, public relations.</p> <p>Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi is published both in print and online versions. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi published twice a year, in February and August</p> <p><a href="http://u.lipi.go.id/1521520359" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN: 2620-8393</a></p> <p><a href="http://u.lipi.go.id/1563109830" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN: 2685-8010</a></p> <p> </p>https://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/12334Kolaborasi CekFakta.com Hadapi Klaim Kompleks dan Disinformasi Debat Pemilu 20242025-02-18T07:21:55+00:00Febrina Galuh Permanasarifebrina.galuh@ui.ac.idDevina Dhea Pabundudevinadheap@ui.ac.id<p><span>Debat Pemilu 2024 di Indonesia memunculkan tantangan baru dalam penyebaran disinformasi digital, terutama terkait klaim-klaim yang belum terverifikasi dari para kandidat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas kolaborasi CekFakta.com sebagai inisiatif </span><em><span>collaborative fact-checking</span></em><span> dalam menjaga integritas informasi selama debat Pemilu 2024. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis artikel pemeriksaan fakta yang diproduksi selama lima putaran debat serta melakukan wawancara dengan anggota tim CekFakta.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi lintas media dan organisasi masyarakat sipil dapat meningkatkan efisiensi verifikasi dan memperkuat legitimasi hasil pemeriksaan fakta di tengah derasnya arus disinformasi politik. Namun, tantangan seperti kecepatan penyebaran disinformasi, polarisasi politik, serta perbedaan standar pelabelan dan struktur artikel antar media anggota masih menjadi hambatan utama. Temuan ini menegaskan perlunya inovasi dan adaptasi berkelanjutan agar pemeriksaan fakta tetap relevan dan efektif dalam menghadapi dinamika demokrasi digital yang semakin kompleks.</span></p> <p><span><strong>Kata kunci: </strong><em>Collaborative fact-checking</em>; Debat pemilu; Disinformasi; Media digital; Transparansi</span></p>2025-09-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/12323Kampanye Program CSR PT. Jasindo Melalui Akun Instagram @Tamanbacajasindo2025-02-18T07:06:47+00:00Harmin Yusriadiharminyusriadi@gmail.comEdy Prihantoroharminyusriadi@gmail.com<p><span style="font-weight: 400;">Pemanfaatan media sosial untuk kampanye </span><em><span style="font-weight: 400;">Corporate Social Responsibility</span></em><span style="font-weight: 400;"> (CSR) menjadi fenomena yang menarik di era digital, di mana perusahaan dapat berkomunikasi langsung dengan audiens yang lebih luas. Penelitian ini hadir untuk menganalisis efektivitas kampanye CSR PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) melalui akun Instagram @tamanbacajasindo dalam meningkatkan minat baca dan citra perusahaan. Meskipun media sosial menawarkan peluang besar, tantangan dalam pengelolaan konten dan interaksi dengan audiens seringkali muncul, memengaruhi efektivitas kampanye CSR secara keseluruhan</span><span style="font-weight: 400;">. </span><span style="font-weight: 400;">Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan perwakilan Jasindo, pengelola Taman Baca Jasindo, penerima manfaat, dan pengamat media sosial, serta observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa area krusial untuk peningkatan kinerja digital dan keberlanjutan program. Ditemukan bahwa variasi dan relevansi konten digital serta interaksi yang terarah sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan audiens. Selain itu, keselarasan antara strategi korporat dan implementasi kampanye digital, yang didukung oleh sumber daya memadai dan koordinasi lintas departemen, merupakan kunci keberhasilan. Pentingnya keterlibatan aktif pemangku kepentingan seperti masyarakat dan mitra strategis juga ditekankan untuk meningkatkan rasa kepemilikan dan dampak program CSR. Terakhir, penelitian ini menggarisbawahi perlunya evaluasi program CSR yang komprehensif, tidak hanya terbatas pada metrik digital tetapi juga mencakup dampak sosial yang mendalam. Jasindo menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan penyelanggaran taman baca jasindo ini, Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan konten dan interaksi dengan audiens yang memerlukan peningkatan, seperti strategi konten yang belum optimal dan interaksi dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">followers</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang belum maksimal. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;"><strong>Kata kunci: </strong>Instagram; Kampanye CSR; Kampanye Media Sosial; Literasi; Taman Baca Jasindo</span></p>2025-09-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/12559Keterbukaan Komunikasi, Peningkatan Kesehatan, dan Dukungan Keluarga dalam Mencegah Stunting Pada Balita di Wilayah Perkotaan2025-08-11T12:30:52+00:00Ade Febryantiade_febryanti@poltekkesbengkulu.ac.idRini Patroniade_febryanti@poltekkesbengkulu.ac.id<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga dalam mencegah stunting adalah dengan adanya keterbukaan, peningkatan kesehatan dan dukungan keluarga. Keluarga dalam penerapan promosi kesehatan dilihat sebagai agen perubahan yang dapat membentuk perilaku sehat anggota keluarga berdasarkan teori sistem keluarga. Model pendekatan keluarga keluarga dapat mendorong kesehatan serta menjadi pondasi untuk membentuk perilaku hidup sehat dan dapat menjadi alat yang berguna untuk pendidikan dan promosi kesehatan. Tujuan penelitian adalah diketahui ada hubungan keterbukaan, peningkatan kesehatan dan dukungan keluarga dalam mencegah stunting di wilayah perkotaan. Metode penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif. Responden penelitian berjumlah 50 ibu yang memiliki anak balita. Data diperoleh dari responden dengan menggunakan kuisioner. Selanjutnya, dianalisis menggunakan SPSS for windows v.25. Kesimpulan penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara keterbukaan (ρ=0,724), peningkatan kesehatan (ρ=0,334), dan dukungan keluarga (ρ=0,586) dengan pencegahan stunting di wilayah Puskesmas Sawah Lebar.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;"><strong>Kata kunci: </strong>Dukungan Keluarga; Keterbukaan; Peningkatan Kesehatan; Pencegahan Stunting</span></p>2025-09-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/14061Dialektika Media Massa: Menelusuri Akar Konfliktual Media dalam Pemberitaan Seputar Warga Adat Besipae2025-08-11T12:49:25+00:00Innosensia E Isavela Nd Satuinnosensiasatu@unwira.ac.id<p>Artikel ini dimaksudkan untuk memetakan jalinan konflik yang terartikulasi dari permainan media (media game). Peran media sebagai kanal pencerahan publik tetapi berpotensi untuk memobilisasi sentimen dan emosi massa yang diprakarsai oleh pemilik dan industri media. Media-media lokal seperti koran atau surat kabar Pos Kupang dan Victory News adalah cerminan media lokal yang tidak bisa dipisahkan dari oligarki media. Selain itu platform media digital sebagian besar memiliki pola yang kurang lebih serupa dengan tren media koran. Letak perbedaannya pada sumber berita yang memungkinkan pihak individu untuk memproduksi berita secara mandiri, tetapi tetap dalam kerangka nalar dominan industri media besar. Penelitian ini menjadi krusial karena jalinan konflik kepentingan dari media-media mainstream ketika berkonfrontasi dengan platform media digital. Warga Besipae tercerabut dari substansi eksploitasi material dan bergeser menjadi konflik media dalam spektrum yang lebih eksesif. Artikel ini menggunakan metode kritis dengan pisau analisis atau kerangka teori dari Adorno yang skeptis terhadap sterilisasi media sebagai instrumen pemberitaan netral. Media kerap kali merepresentasikan ideologi industri untuk melegitimasi eksploitasi dan kapitalisme. Selain itu, di sisi lain kerangka teoritis dari Derrida dianggap cocok sebagai prosedur mediatif dalam mendekonstruksi tren media dominan yang selama ini belum mengangkat kepentingan kelas sosial tertindas. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa media tidak steril kepentingan dan karenanya lebih merepresentasikan konflik dan alienasi kelas sosial warga Besipae ketika ditempatkan sebagai objek pemberitaan dan bukan subyek.</p> <p>Kata kunci: Adorno; Besipae; Konflik Kepentingan; Media; Propaganda</p>2025-09-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/13488Analisis Penerapan Model AISAS dalam Strategi Komunikasi Digital Kuliner dalam Akun Instagram Semarang Food Hunter2025-07-15T09:58:36+00:00Aurilya Kanzha Nabilakanzhanabila@students.undip.ac.idReni Shinta Dewikanzhanabila@students.undip.ac.id<p>Penerapan model AISAS secara menyeluruh dalam sektor kuliner masih terbatas, khususnya yang mengaitkan langsung antara indikator performa digital dengan perubahan perilaku konsumen secara kualitatif. Hal ini menjadi gap penelitian yang signifikan, mengingat banyaknya pelaku usaha kuliner yang mengandalkan media sosial, namun belum memahami secara strategis tahapan-tahapan AISAS. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting secara teoritis maupun praktis untuk menjembatani kekosongan tersebut dan menawarkan strategi komunikasi yang berbasis data serta perilaku konsumen aktual. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan model AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share) dalam strategi pemasaran digital melalui akun Instagram Semarang Food Hunter terhadap perilaku konsumsi kuliner masyarakat. Model AISAS yang diperkenalkan oleh Dentsu merupakan kerangka kerja yang menggambarkan perilaku konsumen digital modern secara interaktif, dari tahap menarik perhatian hingga membagikan pengalaman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi konten digital, dan dokumentasi Instagram Insights. Hasil menunjukkan bahwa penerapan AISAS memberikan dampak positif, seperti peningkatan views (dari 41.040 menjadi 316.900), likes (dari 296 menjadi 5.720), serta interaksi dalam bentuk komentar dan shares. Kesimpulannya, strategi AISAS efektif membentuk perilaku konsumsi digital dan dapat dijadikan acuan bagi pelaku usaha kuliner.</p> <p>Kata kunci: AISAS; Instagram; Komunikasi Digital; Media Sosial; Strategi Pemasaran Digital</p>2025-09-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/12580Komodifikasi Agama Dalam Film Pemandi Jenazah2025-07-15T09:40:21+00:00Razhi Syuhada Putrarazhi1900030403@uad.ac.idAnang Masdukianang.masduki@comm.uad.ac.id<p>Menurut Kementerian Agama mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama islam menyentuh angka 87% dari total populasi Indonesia. Hal tersebut menjadikan peluang bagi komodifikasi agama terbentuk karena adanya transformasi komodifikasi menjadi komoditas yang pada awal tidak dipasarkan sehingga sekarang menjadi bisnis. Fenomena<br />komodifikasi ini berkelanjutan hingga mulai merambah pada industri film. Meningkatnya penggunaan nilai-nilai agama menjadi sesuatu yang sudah mengkhawatirkan karena ini menujukkan besarnya penggunaan agama sebagai bahan komoditas untuk industri film di Indonesia. Berdasarkan permasalahan tentang komodifikasi agama yang sudah mengkhawatirkan di industri film Indonesia sehingga peneliti tertarik untuk untuk meneliti bagaimana komodifikasi agama yang ada pada film Pemandi Jenazah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis semiotika John Fiske. Hasil dari penelitian ini adalah banyak ditemukan bentuk-bentuk komodifikasi agama yaitu ritual agama, nilai ajaran agama, dan nilai nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan simbol, ritual, nilai agama yang sudah dinormalisasikan.</p> <p>Kata kunci: Agama; Film; Komodifikasi; Pemandi Jenazah; Semiotika John Fiske</p>2025-09-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/12617Komunikasi Mitigasi Bawaslu Banyumas dalam Pencegahan Pelanggaran Pilkada Serentak 20242025-08-11T12:34:03+00:00Nurita Muhamadnuritamuhamad@gmail.comBerlilana Berlilanaberli@amikompurwokerto.ac.idPundra Rengga Andhitapundra@amikompurwokerto.ac.idSumartono Sumartonosumartono@unespadang.ac.id<p>Angka kerawanan potensi pelanggaran Pilkada 2024 di Kabupaten Banyumas memiliki skor kerawanan sebesar 30,82%. Angka tersebut berkaitan dengan potensi pelanggaran administratif, pidana, dan netralitas aparatur sipil negara (ASN). Namun, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Banyumas tidak tinggal diam. Ada sejumlah upaya<br />yang dilakukan Bawaslu Banyumas untuk mitigasi permasalahan tersebut. Pada titik inilah urgensi penelitian ini perlu dilakukan dalam perspektif teori The Excellence in Public Relations yang memerhatikan model Two Way-Symmetric. Teori tersebut srelevan dalam penelitian ini karena sejalan dengan temuan lapangan yang menunjukkan bahwa Humas<br />Bawaslu Banyumas telah menekankan komunikasi dua arah yang simetris antara organisasi dengan publik guna menciptakan saling pengertian agar potensi pelanggaran dapat diminimalisir. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menekankan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan model<br />Two Way-Symmetric dilakukan Bawaslu Banyumas melalui interaksi sosialisasi preventif. Hanya saja upaya tersebut belum sepenuhnya mampu menghilangkan pandangan kelompok masyarakat yang apatis dalam membangun komunikasi dan kolaborasi efektif dengan pemangku kepentingan Pilkada Banyumas. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada Bawaslu untuk tetap memaksimalkan pendekatan dua arah namun perlu lebih variatif melalui program edukasi masyarakat, pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta penguatan kajian survei efektivitas internal terkait pencegahan pelanggaran secara berkala. Selain itu, Bawaslu Banyumas juga perlu senantiasa menekankan komunikasi<br />harmonis dengan KPU Banyumas.</p> <p>Kata kunci: Bawaslu; Komunikasi Organisasi; Komunikasi Politik; The Excellence Theory; Two Way-Symmetric Model</p>2025-09-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/12871Strategi Komunikasi PT. Metropolitan Land TBK-Menteng Melalui Media Digital dalam Membangun Brand Awareness2025-07-15T09:44:13+00:00Ananda Sekar Adelaanandasekara07@gmail.comReza Praditya Yudharezapraditya@staff.gunadarma.ac.idAnita Wasutiningsihanita@staff.gunadarma.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi melalui media digital yang dilakukan oleh PT. Metropolitan Land Tbk di proyek Metland Menteng. Tujuan selanjutnya menganalisis brand awareness audiens pada elemen marketing mix 4P, meliputi product, price, place, dan promotion yang disampaikan melalui media digital dalam membangun brand awareness Metland Menteng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kualitatif pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi. Narasumber yaitu tiga orang General Manager, satu orang Supervisor Marketing Communication dan satu orang Staff Marketing Communication. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan platform media digital seperti Instagram, TikTok, Whatsapp Official, Youtube dan Website memiliki peran secara aktif dalam meningkatkan strategi komunikasi yang dilakukan oleh PT. Metropolitan Land Tbk di proyek perumahan Metland Menteng. Perusahaan memanfaatkan berbagai saluran digital seperti Instagram, TikTok, WhatsApp Official, Youtube dan Website. Capaian Key Performance Indicator (KPI) melalui parameter reach, impressions, views, web visitor, followers dan subscribers menunjukkan hasil yang beragam tiap tahunnya.</p> <p>Kata kunci: Brand Awareness; Marketing Mix; Media Digital; Strategi Komunikasi,;PT. Metropolitan Land Tbk</p>2025-09-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasihttps://publikasi.dinus.ac.id/audience/article/view/13496Pengaruh Konten Media Sosial Terhadap Social Comparison Pada Orang Muda di Jakarta (Studi pada Konten Flexing Influencer TikTok @siscakohl)2025-07-15T10:00:58+00:00Patricia Nathaniapatnth7@gmail.comLisa Esti Puji Hartantilisa.esti@atmajaya.ac.id<p>Media sosial merupakan bagian dari media baru yang mampu memberikan pengaruh kepada penggunanya. Salah satu pengaruh jenis konten di media sosial yaitu konten flexing oleh influencer yang dapat menimbulkan perilaku social comparison bagi audiens. Studi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konten media sosial pada konten flexing influencer TikTok @siscakohl terhadap social comparison di kalangan orang muda di Jakarta. Studi ini menggunakan dua teori utama yaitu konten media sosial dan social comparison. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan perolehan data melalui survei online kepada 100 responden. Temuan dalam penelitian ini adalah konten media sosial pada konten flexing influencer TikTok @siscakohl memiliki pengaruh positif signifikan dan bersifat sedang terhadap social comparison pada orang muda di Jakarta sebesar 0.376. Kemudian, terdapat interpretasi yang memperdalam temuan tersebut yaitu meskipun konten flexing memiliki pengaruh terhadap perilaku social comparison, namun terdapat tiga hal yang menjadi pertimbangan audiens dalam mengonsumsi: Pertama, konten haruslah informatif dan bermanfaat, sehingga dapat menciptakan komunikasi yang efektif melalui media sosial. Lalu, konten juga perlu memiliki ciri khas agar dapat menarik audiens dalam mengonsumsi informasi. Kedua, ketika seseorang melihat konten flexing di media sosial maka dapat menginspirasi dan memotivasi dirinya untuk berusaha lebih keras mencapai kesuksesan. Ketiga, pada dasarnya seseorang dapat mengelola pengaruh media sosial terhadap dirinya. Sehingga mereka dapat memilih untuk mempertahankan persepsi diri yang positif, mampu memilih konten dengan bijaksana, dan menyadari dampaknya.</p> <p>Kata kunci: Efek Media; Konten Media Sosial; Media Sosial; Social Comparison</p>2025-09-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi