Dialektika Media Massa: Menelusuri Akar Konfliktual Media dalam Pemberitaan Seputar Warga Adat Besipae

Authors

  • Innosensia E Isavela Nd Satu Universitas Katolik Widya Mandira

DOI:

https://doi.org/10.33633/ja.v8i2.14061

Abstract

Artikel ini dimaksudkan untuk memetakan jalinan konflik yang terartikulasi dari permainan media (media game). Peran media sebagai kanal pencerahan publik tetapi berpotensi untuk memobilisasi sentimen dan emosi massa yang diprakarsai oleh pemilik dan industri media. Media-media lokal seperti koran atau surat kabar Pos Kupang dan Victory News adalah cerminan media lokal yang tidak bisa dipisahkan dari oligarki media. Selain itu platform media digital sebagian besar memiliki pola yang kurang lebih serupa dengan tren media koran. Letak perbedaannya pada sumber berita yang memungkinkan pihak individu untuk memproduksi berita secara mandiri, tetapi tetap dalam kerangka nalar dominan industri media besar. Penelitian ini menjadi krusial karena jalinan konflik kepentingan dari media-media mainstream ketika berkonfrontasi dengan platform media digital. Warga Besipae tercerabut dari substansi eksploitasi material dan bergeser menjadi konflik media dalam spektrum yang lebih eksesif. Artikel ini menggunakan metode kritis dengan pisau analisis atau kerangka teori dari Adorno yang skeptis terhadap sterilisasi media sebagai instrumen pemberitaan netral. Media kerap kali merepresentasikan ideologi industri untuk melegitimasi eksploitasi dan kapitalisme. Selain itu, di sisi lain kerangka teoritis dari Derrida dianggap cocok sebagai prosedur mediatif dalam mendekonstruksi tren media dominan yang selama ini belum mengangkat kepentingan kelas sosial tertindas. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa media tidak steril kepentingan dan karenanya lebih merepresentasikan konflik dan alienasi kelas sosial warga Besipae ketika ditempatkan sebagai objek pemberitaan dan bukan subyek. Kata kunci: Adorno; Besipae; Konflik Kepentingan; Media; Propaganda

Downloads

Published

2025-09-01