PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU KARYAWAN BERDASARKAN KONSENTRASI PARTIKULAT PM DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

Authors

  • Rizkiawan Adi Nugroho Alumni S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
  • Eni Mahawati Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
  • Eko Hartini Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

DOI:

https://doi.org/10.33633/visikes.v12i2.645

Abstract

Kualitas udara partikulat PM2,5 di lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap konsentrasi debu dan akhirnya mempengaruhi kapasitas vital paru karyawan. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh AQM pada tahun 2011 dengan sampel di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, rata-rata konsentrasi PM2,5 di ruang dosen Fakultas Teknik adalah 23,23 μg/m3, Fakultas Kesehatan 27,55 μg/m3, Fakultas Komputer 113,11 μg/m3 dan TVKU 51,42 μg/m3. Hasil ini menunjukkan bagaimana tingkat PM2.5 sebagai salah satu partikulat mampu menyusup ke paru-paru dan mengganggu nilai kapasitas vital paru-paru. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perbedaan kapasitas vital paru-paru karyawan berdasarkan konsentrasi partikulatPM2,5 di Universitas Dian Nuswantoro Semarang.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode observasi dan pengukuran kapasitas vital paru dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 34karyawan UDINUS yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik untuk menentukan perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah uji Mann-Whitney.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kapasitas vital paru-paru responden masing-masing kategori, yaitu Restriksi Berat 11,8 %, 35,3 % Restriksi Sedang,Restriksi Ringan 14,7% dan normal 38,2%. Sedangkan konsentrasi PM2,5 memenuhi satandar 32,4% dan tidak memenuhi standar 67,6%. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kapasitas vital paru yang signifikan bagi karyawan yang berada di tempat kerja dengan kualifikasi konsentrasi PM2,5 memenuhi standar dan tidak memenuhi standar nilai p = 0.938.Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tidak ada perbedaan kapasitas vital paru karyawan berdasarkan konsentrasi PM2,5 di tempat kerja. Dianjurkan agar pemeriksaan konsentrasiPM2,5 dan kapasitas vital paru karyawan dilakukan secara bersamaan. Disarankan untuk melakukan pengukuran konsentrasi PM2,5 pada ruangan yang beresiko tinggi terpapar debu dan asap rokok.Kata kunci : kapasitas vital paru-paru, Particulate PM2,5

Downloads

Published

2013-09-17

Issue

Section

Articles