Analisis Keberadaan Mikrobiologi Air Minum Depot Air Minum

Authors

  • Muhamad Iqbal Poltekkes Bandung Jurusan Kesehatan Lingkungan
  • Ade Kamaludin Poltekkes Bandung Jurusan Kesehatan Lingkungan
  • Hana Gumiyarna

DOI:

https://doi.org/10.33633/visikes.v21i2Supp.5826

Abstract

Tingginya kebutuhan manusia akan air minum harus dibarengi dengan kualitas dan kuantitas yang baik.  Depot air minum merupakan salah satu jawaban atas permasalahan penyediaan air minum di perkotaan. Pengawasan dan pembinaan yang kurang dari pemerintah setempat serta tingkat kepatuhan pengusaha yang kurang akan berdampak pada air hasil olahan depot air minum. Mengidentifikasi kualitas dan hygiene sanitasi depot air minum. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan 60 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pemeriksaan mikrobiologi air menggunakan metode plate agar yang diinkubasi pada incubator. Observasi dilakukan menggunakan Permenkes 43 tahun 2014 tentang hygiene sanitasi didapatkan bahwa bahwa tempat 66,67%, peralatan 91,67%, dan penjamah 38,33% dikategorikan laik.  Uji laboratorium terhadap air baku didapat air PDAM 75%, mata air 56,5% air sumur 0% kategori memenuhi syarat. Pada air minum terdapat 65% parameter coliform dan 80% dan 35% parameter E.coli dikategorikan memenuhi syarat. Metode desinfeksi menggunakan RO mereduksi 23,16% coliform dan 12% E.coli lebih baik dari Non RO. Bahan baku yang paling baik adalah sumber air dari PDAM. Hygiene sanitasi depot relatif baik untuk peralatan, sedangkan untuk tempat dan penjamah kualitasnya dinilai masih kurang sehingga harus dilakukan pengawasan terhadap hygiene sanitasi. Metode desinfeksi reverse osmosis merupakan metode yang paling baik mereduksi bakteri.

Downloads

Published

2022-10-01

Issue

Section

Articles