HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG
DOI:
https://doi.org/10.33633/visikes.v14i2.1198Abstract
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena angkakesakitan dan kematian akibat diare masih tinggi. Begitu pula di wilayah kerja PuskesmasMangkang, dimana angka kejadian diare menduduki peringkat 1 di Kota Semarang denganinsidence rate 32,75/1000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubunganantara sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita diwilayah kerja Puskesmas Mangkang.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak94 ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Mangkang. Faktor – faktor yang ditelitiadalah personal hygiene ibu, kondisi lingkungan, penyediaan air bersih dan ketersediaan jamban. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsungmenggunakan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan 45,7% balita mengalami diare pada 3 bulan terakhir. Faktorfaktoryang terbukti ada hubungan dengan kejadian diare antara lain personal hygiene (p=0,000)dimana sebagian responden termasuk dalam kategori personal hygiene baik (53,3%), kondisilingkungan (p=0,000) dimana sebagian besar responden termasuk dalam kategori kondisilingkungan baik (51,1%) dan penyediaan air bersih (p=0,023) dimana sebagian besarresponden termasuk dalam kategori tersedia (81,9%). Sedangkan ketersediaan jamban(p=0,504) terbukti tidak ada hubungan.Disarankan kepada masyarakat untuk menjaga kondisi lingkungan dan meningkatkan perilakuhidup bersih dan sehat, terutama dalam melakukan tindakan pencegahan terjadinya diareseperti mencuci tangan dengan sabun setelah BAB, sebelum makan, sebelum menyiapkandan menyuapi balita.Kata kunci : diare, personal hygiene, lingkunganDownloads
Published
2016-07-14
Issue
Section
Articles
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License