HUBUNGAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN, KEBERSIHAN KUKU, PENGGUNAAN ALAS KAKI DAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN ASKARIASIS (SOIL TRANSMITTED HELMINTS) DI INDONESIA (META ANALYSIS TAHUN 2013-2022)

Authors

  • Wulan Ramadhani Jabalnur Faculty of Public Health, Airlangga University

DOI:

https://doi.org/10.60074/visikes.v23i1.10312

Abstract

Pendahuluan: Infeksi cacing yang paling banyak terjadi adalah infeksi cacing usus. Infeksi ini merupakan infeksi yang memerlukan media tanah dalam proses penyebarannya atau biasa disebut dengan Soil Transmited Helminths (STH). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko terbesar yang mempengaruhi terjadinya infeksi ascariasis atau STH berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah meta-analisis dengan menggunakan Google Scholar sebagai sumber datanya. Artikel yang digunakan adalah artikel yang terbit pada periode 2013 – 2022. Hasil: Hasil penelitian yaitu variabel penggunaan alas kaki, kepemilikan jamban, kebersihan kuku dan kebiasaan mencuci tangan mempunyai nilai pooled PR sebesar e 0,85 = 2 ,34, e 0,62 = 1,86, e 0,57 = 1,77 dan e 0,54 = 1,72. Kedua variabel yang diuji dengan uji Egger diperoleh nilai pada variabel kebiasaan mencuci tangan sebesar 0,178 dan variabel kebersihan kuku sebesar 0,151. Hasil ini menunjukkan tidak adanya bias publikasi. Uji sensitivitas yang dilakukan menunjukkan hasil meta-analisis pada variabel kepemilikan jamban relatif stabil, sedangkan variabel lainnya mempunyai nilai yang relatif tidak stabil. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah faktor risiko tertinggi terjadinya penyakit ascariasis atau infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah (STH) adalah variabel penggunaan alas kaki, disusul oleh variabel kepemilikan jamban, kebersihan kuku dan terakhir kebiasaan mencuci tangan.

Downloads

Published

2024-04-20

Issue

Section

Articles