Pengaruh Pemodelan Kavitasi untuk Analisis Kontak Terlubrikasi dengan Slip Dinding
Abstract
Kondisi no-slip pada umumnya dianggap sebagai kondisi batas pada antarmuka antara pelumas dan permukaan dinding sampai akhir abad ini. Namun terbukti secara eksperimental bahwa slip terjadi pada permukaan baik hydrophobic maupunhydrophilic. Kondisi Navier-slip sering diusulkan sebagai pengganti kondisi batas. Meskipun demikian, dalam beberapapenelitian yang telah dipublikasikan, analisis performansi pelumasan dengan slip masih mengasumsikan bahwa kavitasi tidak terjadi.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemodelan kavitasi dalam analisa performansi pelumasan dengan slip. Performansi pelumasan yang ditinjau meliputi daya dukung pelumasan dan gaya gesek. Persamaan Reynolds yangdimodifikasi dikembangkan untuk mencari distribusi tekanan dalam kontak. Metode beda hingga digunakan untukmendiskretisasi persamaan Reynolds dan pemecahannya dilakukan dengan menggunakan Tri-Diagonal Matrix Algorithm(TDMA). Model kavitasi yang digunakan adalah Half Sommerfeld (HS) dan Swift-Stieber (SS) pada aplikasi slider bearingdengan permukaan paralel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kavitasi HS dan SS memiliki pengaruh yang signifikan dibanding dengan analisis tanpa kavitasi. Dengan pemodelan kavitasi, hasil analisis pelumasan menjadi lebih realistis karena dapat meniadakan harga negatif pada tekanan kontak dan daya dukung pelumasan. Oleh karena itu, dalam analisis heterogen, direkomendasikan untuk menggunakan model kavitasi dalam analisis.Kata Kunci: slider bearing, slip, metode beda hingga, model kavitasiDownloads
Published
2011-04-16
Issue
Section
ELECTRICAL