NoSQL: Latar Belakang, Konsep, dan Kritik

Fahri Firdausillah, Erwin Yudi Hidayat, Ika Novita Dewi

Abstract


Berkembangnya aplikasi berbasis web yang memerlukan pengolahan data dalam skala besar melahirkan paradigma baru dalam teknologi basis data. Beberapa website seperti Facebook, Twitter, Digg, Google, Amazon, dan SourceForge menyimpan dan mengolah data puluhan giga setiap harinya, dan total keseluruhan data yang disimpan oleh applikasi tersebut sudah mencapai ukuran petabyte. Ukuran data yang sangat besar menimbulkan permasalahan dari segi skalabilitas, karena pertambahan data yang terjadi setiap saat. Peningkatan kemampuan server secara vertikal yang dimiliki Relational Database Management System (RDBMS) terbatas pada penambahan prosesor, memori, dan media penyimpanan dalam satu node server yang terbatas. Sedangkan peningkatan kemampuan server secara horizontal yang meliputi penambahan perangkat server baru dalam suatu jaringan memerlukan biaya yang mahal dan sulit dalam pengelolaannya. Salah satu cara yang diterapkan oleh website berskala besar untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan NoSQL, sebuah paradigma basis data yang merelaksasikan aturan-aturan konsistensi yang terdapat pada basis data relasional. Jika RDBMS menggunakan aturan Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability(ACID) untuk penyimpanan dan pengolahan data, maka NoSQL menggunakan paradigma Basically Available, Soft State,and Eventually consistent (BASE) untuk merelaksasikan aturan tersebut. Hasilnya, NoSQL dapat mengolah data dalam jumlah besar dengan memartisi data ke dalam beberapa server secara lebih mudah. Makalah ini membahas dan menjelaskan latar belakang kemunculan, konsep dasar, dan penggunaan NoSQL.

Kata kunci : Basis data, RDBMS, Skalabilitas, NoSQL


Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 1233 times
PDF - 733 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.