Desain Motif sebagai Brand Strategy Pengembangan Galeri Sulam Pinjaik Patah Kabupaten Agam Sumatra Barat
DOI:
https://doi.org/10.33633/andharupa.v8i02.5443Abstract
Abstrak Pinjaik patah atau jarum jahit yang dipatahkan merupakan brand yang cukup dikenal untuk persoalan produk sulaman terawang di Sumatra Barat, khususnya di kabupaten Agam, Nagari Panampuang. Sayangnya, pengembangan motif yang dilakukan masih minim sehingga diversifikasi produk, pembeda produk hasil sulaman pinjaik patah dan hasil produk kompetitor tidak dapat dibedakan. Perlu dirancang sebuah desain motif baru yang berangkat dari picture mark logo galeri sulam pinjaik patah dengan tujuan untuk menciptakan diversifikasi produk dan brand awareness sulaman pinjaik patah. Metode yang digunakan adalah research and development dengan tahapan 1) Potensi dan Masalah; 2) Pengumpulan informasi; 3) Pengembangan model; 4) Validasi model; 5) Uji coba model. Hasil yang didapatkan yaitu perajin sulaman dapat mengaplikasikan desain motif dalam jenis sulaman terawang dan sulaman menggunakan bordir, hanya saja masih diperlukan revisi dan latihan dari perajin sulaman agar dapat menghasilkan motif yang harmonis. Pengembangan desain dan produk sebaiknya difokuskan pada sulaman terawang yang menjadi unggulan sulam pinjaik patah. Kata kunci: brand awareness, desain motif, pinjaik patah, sulaman AbstractPinjaik patah or a broken sewing needle is a well-known brand for embroidery products in West Sumatra, especially in Agam district, Nagari Panampuang. Unfortunately, the development of the motifs is still minimal so that product diversification, the difference between the product of pinjaik patah embroidery and the product of competitors cannot be distinguished. It is necessary to design a new motif design that departs from the picture mark of the Pinjaik Patah embroidery gallery logo with the aim of creating product diversification and brand awareness of Pinjaik Patah embroidery. The method used is research and development which includes five steps like 1) potentials and problems; 2) gathering information; 3) designing; 4) validation and; 5) design testing. The results obtained are that the embroiderer can apply the motif design in the type of overlay embroidery and embroidery using embroidery, it's just that revision and practice from the embroiderer is still needed in order to produce a harmonious motif. Design and product development should be focused on terawang embroidery which is the flagship of pinjaik patah embroidery. Keywords: brand awareness, embroidery, motif design, pinjaik patahReferences
Aaker, D. 2015. Aaker on Branding: 20 Prinsip Esensial Mengelola dan Mengembangkan Brand. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Annisa, Selian, R. S dan Cut Zuriana. 2016. Perkembangan Bentuk dan Motif Pada Kerajinan Tas di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni Tari, Drama dan Musik, Volume 1 No 3, pp.181-191.
Cahyadi, D, Soeprapto, E. F, Hidayanto, A. F, dan Ditha Nizaora. 2020. Application of Quality Function Deployment for The Development of Sulam Tumpar Motif Design. In: Politeknik ATI Makassar, International Scientific Meeting on Engineering and Its Vocational Education 2019. Makassar, Indonesia 31 Oktober 2019.
Hidayat, H. N. 2018. Pengembangan Motif Ukiran Rumah Gadang untuk Motif Kain: Revitalisasi dan Pengembangan Industri Kreatif. Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Volume 9 No 1.
Lita, R. P, Meuthia dan Sari Surya. 2021. Pengembangan Motif Berbasis Digital Pada usaha Tenun Kubang H. Ridwan By di Kabupaten Lima Puluh Kota. Community Engagement & Emergence Journal, Volume 2 No 1, pp.126-131.
Marlianti, M dan Wuri Handayani. 2017. Klasifikasi Teknik Stitching Sulaman Sebagai Surface Design Textile. Jurnal ATRAT, 5 (3), PP.1-10.
Masdupi, E, Kurniawati, T, Fitra, H, Faisal, D. 2021. Kedinamisan dalam Kearifan Lokal: Perancangan Identitas Visual Galeri Sulam Pinjaik Patah. Andharupa: Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Multimedia, Volume 7 No 2, pp.224-239.
Roza, S, dan Weni Nelmira. 2021. Sulaman Terawang di Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam. Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume 5 No 1, pp.370-375.
Suhersono, H. 2004. Desain Bordir Motif Flora dan Dekoratif. Jakarta: Gramedia.
Wening, S, Khayati, E. Z, Suprihatin, S. E. Y. 2013. Pengembangan Produk dan Strategi Pemasaran Busana Batik Bantulan dengan Stilasi Motif Ethno Modern. Jurnal Penelitian Humaniora, Volume 18 No 1, pp.70-81.
Yuliarma. 2016. The Art of Embroidery Designs: Mendesain Motif Bordir dan Sulaman. Jakarta: Gramedia.
Yusmerita. 1992. Teknik Menghias Busana dan Lenan Rumah Tangga. Padang: IKIP FPTK Padang.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).