DAYA TARIK VISUAL BAND VIRTUAL GORILLAZ: MEMBANGUN IDENTITAS DAN FANTASI

Authors

  • Athiyya Apsarini Rasendriya
  • Ishak Ramli UiTM Cawangan Perak
  • Drajatno Widi Utomo Universitas Trisakti
  • Yosua Reydo Respati Universitas Trisakti
  • Wegig Murwonugroho Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.33633/andharupa.v10i02.4933

Keywords:

animasi hologram, band virtual, daya tarik, fantasi visual, Gorillaz

Abstract

Abstrak Gorillaz adalah band virtual yang dibentuk musisi Damon Albarn dan seniman Jamie Hewlett (1998). Band ini mencampurkan genre musik seperti rock, hip-hop, dub, reggae, electronic, dan pop. Gorillaz terdiri dari empat anggota virtual yaitu Stuart Pot sebagai vokalis dan pemain keyboard, Murdoc Niccals sebagai pemain bass dengan gaya kontroversial, Noodle sebagai gitaris digambarkan sebagai gadis Jepang muda yang kini telah dewasa, dan Russel Hobbs sebagai drummer yang memiliki latar belakang cerita dirasuki oleh roh teman-temannya yang telah meninggal. Anggota band direpresentasikan sebagai karakter kartun dengan alur cerita. Band animasi virtual yang bermain fiksi, bukan manusia sesungguhnya. Band virtual yang menggabungkan teknologi untuk merangsang indera manusia untuk memberikan pengalaman yang berbeda. Sebagai band yang menjajakan visual tokoh animasi yang fiktif, memunculkan keingintahuan penulis atas kekuatan daya tarik virtual, persepsi, dan apresiasi pendengar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui metode Semiotika Charles Sanders Peirce. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa inovasi band Gorillaz memadukan seni visual dan musik dengan cara pemanfaatan teknologi animasi holografik tampil live dengan musisi sesungguhnya. Kekuatan narasi fantasi menjadi aksentuasi dimunculkan dalam animasi tiap tokoh virtual.    Kata Kunci: animasi hologram, band virtual, daya tarik, fantasi visual, Gorillaz     Abstract Gorillaz is a virtual band formed by musician Damon Albarn and artist Jamie Hewlett in 1998. The band blends music genres such as rock, hip-hop, dub, reggae, electronic, and pop. Gorillaz consists of four virtual members namely Stuart Pot as vocalist and keyboard player, Murdoc Niccals as controversial bassist, Noodle as guitarist portrayed as a young Japanese girl who has matured; and Russel Hobbs as drummer with a backstory of being haunted by the spirits of deceased friends. Band members are represented as cartoon characters with narrative arcs. Gorillaz is an animated virtual band playing fictional characters rather than real humans, integrating technology to stimulate human senses for a unique experience. As a band showcasing fictional animated characters, it piques curiosity about the virtual appeal, perception, and listener appreciation. This qualitative descriptive research employs Charles Sanders Peirce's Semiotics method. The study concludes that Gorillaz's innovation combines visual art and music through holographic animation technology in live performances with real musicians, accentuating the narrative power of fantasy in each virtual character's animation.   Keywords: appeal, Gorillaz, holographic animation, virtual band, visual fantasy

References

Anindita, M., & Riyanti Teguh, M. (2016). Tren Flat Design Dalam Desain Komunikasi Visual. Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa Dan Desain, 1(1), 1–14.

Bamle, H. H. (2024). The Force of Environmental Lyrics in Pop Songs: The Case of Gorillaz’s Plastic Beach. Popular Music and Society. 47(1).

Chandler, D. (2007). Semiotics: The Basics. Routledge.

Cobley, P., & Jansz, L. (1997). Introducing Semiotics. Icon Books.

Danesi, M. (2002). Understanding Media Semiotics. Arnold.

Datau, A. S., & Murwonugroho, W. (2020). Analisis Desain Karakter Elsa Dalam Film Frozen. January, 153–158.

Eckstein, L. (2009). Torpedoing the authorship of popular music: a reading of Gorillaz' ‘Feel Good Inc.’ Pupular Music. 28(2).

Eco, U. (1976). A Theory of Semiotics. Indiana University Press.

Erlyana, Y., Everlin, S., & Yuwono, I F. (2023). Analisis Color Palette Berdasarkan Rasa Warna sebagai Penguat Daya Tarik Emosional dalam Video Anak. Andharupa: Desain komunikasi visual & multimedia. 9(3).

Jeffery, A. (2017). Marketing and materiality in the popular music transmedia of Gorillaz’ Plastic Beach. Revista Mediterránea de Comunicación: Mediterranean Journal of Communication. 8(2).

Kalbuadi, G. A., Sunarya, Y. Y., & Murwonugroho, W. (2018). Kajian Attractiveness Promosi Budaya dalam Unsur Visual Atraktif Website Pariwisata BandungNG. Jurnal Seni Dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain, 1(1), 19.

Kelly, J. (2007). Pop Music, Multimedia and Live Performance (book chapter), in Music, Sound and Multimedia. Edinburgh University Press.

Mounsey, Ben. (2010). Holistic Character Design. Diakses pada 17 Juni 2021, dari https://design.tutsplus.com/articles/holistic-character-design--vector-3538

Peirce, C. S. (1931-1958). The Collected Papers of Charles Sanders Peirce. Harvard University Press.

Peirce, C. S. (1991). Peirce on Signs: Writings on Semiotic by Charles Sanders Peirce. University of North Carolina Press.

Stam, R., Burgoyne, R., & Flitterman-Lewis, S. (1992). New Vocabularies in Film Semiotics: Structuralism, Post-Structuralism, and Beyond. Routledge.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles