PEMETAAN JENIS DONGENG NUSANTARA DALAM INFOGRAFIS

Authors

  • Rizki Taufik Rakhman Institut Teknologi Bandung Universitas Negeri Jakarta
  • Yasraf Amir Piliang Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB Bandung
  • Hafiz Aziz Ahmad Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB Bandung
  • Iwan Gunawan Institut Kesenian Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.33633/andharupa.v7i01.3938

Abstract

AbstrakDongeng merupakan warisan budaya lisan yang bersifat mendidik sekaligus menghibur. Sebagai warisan budaya lisan, keberadaan dongeng wajib dilestarikan agar tidak punah. Pada kenyataannya, generasi Z (Gen Z) Indonesia memiliki jarak dengan dongeng. Hal ini diketahui melalui kuesioner yang dibagikan kepada 70 siswa sekolah dasar kelas 3, 4, dan 5. Menurut responden dongeng hanya diketahui melalui pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, responden tidak mengetahui secara pasti jenis-jenis dongeng nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk memantik perhatian (awareness) Gen Z Indonesia terhadap jenis-jenis dongeng nusantara. Pendekatan dilakukan melalui bentuk infografis yang diasumsikan dapat mempermudah Gen Z Indonesia dalam memperoleh informasi, memahami hingga menyadari adanya dongeng. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode campuran. Hasil pendekatan kuantitatif melalui kuesioner kemudian dianalisa dan dikonfirmasi ulang melalui wawancara dengan para responden melalui pendekatan kualitatif. Hasil wawancara menjadi rujukan dalam mengolah data menjadi pemetaan jenis-jenis dongeng nusantara ke dalam bentuk infografis. Selanjutnya infografis peta jenis dongeng nusantara diujicobakan melalui diskusi dengan kelompok responden yang terdiri dari generasi Z yang dipilih secara acak. Meskipun hasil yang didapat belum optimal, namun simpulan awal dari penelitian ini adalah generasi Z Indonesia mulai memperhatikan (aware) berbagai jenis dongeng nusantara sebagai warisan budaya lisan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Kata Kunci: generasi Z, infografis, dongeng nusantara, pemetaan AbstractFairy tales are a verbal cultural heritage that is educating and entertaining. As a verbal cultural heritage, fairy tales' existence must preserve so as not extinct. In reality, Indonesian generation Z (Gen Z) has a distance from fairy tales. It's known through a questionnaire distributed to 70 elementary school students in grades 3, 4, and 5. According to them, fairy tales are known only through Bahasa Indonesia subjects. Besides, they do not know for sure the types of Indonesian archipelago fairy tales. This research aims to arise Indonesian Gen Z awareness towards the types of Indonesian archipelago fairy tales. The approach taken through the form of infographics is assumed to facilitate the Indonesian Gen Z in obtaining information, understanding, and being aware of Indonesian fairy tales. The method used in this study is a mixed-method. The quantitative approach research through a questionnaire was then analyzed and reconfirmed through interviews with respondents with a qualitative approach. The interview results referred to processing the data into mapping the types of tales of the Indonesian archipelago into infographics. Furthermore, the Indonesian archipelagos fairy tale type of infographic map was tested through a group discussion consist of randomly selected Gen Z respondences. Although the result not optimal, the early conclusion indicates that Indonesian Gen Z starting to become aware of the Indonesian archipelago fairy tales as the verbal cultural heritage of Indonesia that must be preserved. Keywords:  Z generation, infographic, nusantara folktales, mapping

Author Biography

Rizki Taufik Rakhman, Institut Teknologi Bandung Universitas Negeri Jakarta

Program Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain ITBProgram Studi Pendidikan Seni Rupa UNJ

References

Bencsik, A., Csikos, G., & Juhaz, T. (2016). Y and Z Generations at Workplaces. Journal of Competitiveness, 8(3), 90–106.

Bencsik, A., & Machova, R. (2016). Knowledge Sharing Problems from the Viewpoint of Intergeneration Management. In ICMLG2016 - 4th International

Conferenceon Management, Leadership and Governance: ICMLG. (2016). Academic Conferences and publishing limited.

Creswell, J.W. (2009). Research Design. California: SAGE.

Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dll. Jakarta: PT Grafiti.

Endaswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Folklor. Yogyakarta: Medpress

Elmore, T. (2014). How Generation Z Differs from Generation Y. Retrieved July 01, 2015, fromhttp://growingleaders.com/blog/generation-z-differs-generation-y/.

Howe, N., & Strauss, W. (2000). Millennials rising: The next great generation. New York: Vintage.

Kelle, U., & Erzberger, C. (2017). Metode Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.

Lankow, J., Ritchie, J., Crooks, R. (2002). Infografis: The Power of Visual Storytelling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tashakkori, A., & Teddie, C. (2010). Mixed Methodology. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Thompson, S. (1946). The Folktale. New York: The Dryden Press.

Downloads

Published

2021-02-28