Desain Komunikasi Visual Iklan Layanan Masyarakat tentang Pelecehan Seksual pada Anak di Kota Medan
DOI:
https://doi.org/10.33633/andharupa.v4i02.1683Abstract
AbstrakPenelitian ini bertujuan merancang sebuah desain komunikasi visual untuk Iklan Layanan Masyarakat (ILM) mengenai pelecehan seksual pada anak sebagai media sosialisasi kepada para orang tua dan masyarakat luas agar lebih paham dan mengetahui efek atau akibat yang timbul akibat dari pelecehan seksual. Kekerasan pada anak pada saat ini semakin sering terjadi, baik itu di perkotaan maupun di pedesaan. Salah satu kekerasan pada anak adalah pelecehan seksual. Pelecehan seksual dapat terjadi pada anak siapa pun, dimana pun, dan kapan saja. Pelakunya bisa saja orang dewasa yang belum menikah atau pun yang sudah menikah, dan bisa juga dilakukan oleh orang terdekat korban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif. Peneliti ingin merancang beberapa media sebagai sarana penyampaian ILM ini seperti spanduk, poster, baju, atau tas jinjing untuk belanja agar lebih mudah untuk dapat diketahui atau dilihat oleh masyarakat luas khususnya orang tua. Kata kunci: ILM, pelecehan seksual pada anak, desain komunikasi visual AbstractThis research is aimed to design a public service ads on child sexual abuse as a medium of socialization to parents and a wider community for a better understanding and knowing the results effecting from sexual harassment. Violence in children today is increasingly common, both urban and rural. One of child abuse is sexual harassment. Sexual harassment can happen to any child, anywhere, anytime. The culprit may be an adult who is unmarried or married, and can also be done by the person closest to the victim. The method used in this research is qualitative. Researcher want to design some media as a means of delivering these ads such as banners, posters, clothes, or handbags for shopping to make it easier to be known or seen by the wider community especially the parents. Keywords: public service ads, child sexual abuse, visual communication designReferences
Kusrianto, Adi. 2006. Panduan Desain Komunikasi Visual. Jakarta : Elexmedia Komputindo
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi
Putera, Dikmas Yanfaunas dan Wirania Swasty. 2017, Andharupa : Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia. Perancangan Identitas Visual Dan Pengaplikasian Pada Media Promosi Museum Sri Baduga, Vol. 3, No. 2 (2017), hal. 196.
Utami, Ismi Endang Sri dan Yelly Adriani Barlian. 2017, Andharupa : Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia. Perancangan Kampanye Makanan Bebas Gluten Dan Kasein Untuk Anak Autis Di Kota Bandung. Vol. 3, No. 2 (2017), hal. 166.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumatera Utara (Sumut). 2016. Di Sumut, Medan Terbanyak Kasus Kekerasan Terhadap Anak [Online] (Update 26 Juli 2016) URL : http://sumut.pojoksatu.id/2016/07/26/di-sumut-medan-terbanyak-kasus-kekerasan-terhadap-anak/ [Diakses pada 29 Desember 2017]
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumatera Utara (Sumut). 2016. Hingga Juli, 163 Kasus Kekerasan Anak di Sumut [Online] (Update 23 Juli 2016 | 11:58) URL: http://news.analisadaily.com. [Diakses pada 23 November 2017]
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Andharupa: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).