PENGGUNAAN PESTISIDA SEBAGAI FAKTOR RISIKO “MCI†(MILD COGNITIVE IMPAIREMENT) PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN KOTA SEMARANG

Eni Mahawati

Abstract


Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksi meningkat cepat terutama di negaranegaraberkembang termasuk Indonesia berdasarkan proyeksi 2010-2035. Masalah terbesarlansia adalah penyakit degeneratif antara lain demensia dan parkinson. Tingginya insidensipenyakit ini di daerah pedesaan juga dilaporkan oleh Lu, et. al (1995) dan hubungan antarazat pestisida juga terdapat pada Alzheimer Disease dan Parkinson. Sektor pertanian masihmenjadi tumpuan sebagian besar pekerja lansia (60,92%), kemudian jasa (28,80%) danindustri (10,28%). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan pestisida sebagai11PENDAHULUANIndonesia sebagai salah satu negaraberkembang juga akan mengalami ledakanjumlah penduduk lansia (50-64 tahun dan65+) berdasarkan proyeksi 2010-2035.Meningkatnya populasi lansia ini membuatpemerintah perlu merumuskan kebijakan danprogram agar lansia tidak menjadi beban bagimasyarakat. Peningkatan jumlah lansia diIndonesia diiringi pula peningkatanpermasalahan penyakit akibat prosespenuaan. Otak sebagai organ kompleks,pusat pengaturan sistem tubuh dan pusatkognitif, merupakan salah satu organ tubuhyang sangat rentan terhadap proses penuaanatau degeneratif. Berbagai penyakitdegeneratif di otak, seperti Demensiaalzheimer, Demensia vaskular, danParkinson, sampai saat ini pengobatannyabelum memberikan hasil yang diharapkan.Hampir semua obat tidak dapatmenghentikan proses penyakit. 1Gangguan kognitif ringan adalah suatukondisi awal perkembangan sebelumnyaterjadinya dementia. Gangguan kognitiffaktor risiko gangguan kognitif ringan (MCI) pada lansia.Jenis penelitian ini adalah survey “cross sectional†terhadap 50 lansia di wilayah kerjapuskesmas Mijen Kota Semarang yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulandata melalui wawancara dengan kuesioner serta MMSE (Mini-Mental State Examination)dan dianalisis dengan uji statistik “Chi Squareâ€.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% responden pernah mengggunakan pestisida dan78.8% responden menderita gangguan kognitif. Distribusi tingkat gangguan kognitif terdiridari 56.41% gangguan ringan dan 43.59% gangguan berat. Ada hubungan penggunaanpestisida pertanian (p value = 0.041; OR=4.455) dan pembasmi serangga (p value = 0.004;OR = 8.889) dengan gangguan kongnitif lansia. Tidak terbukti adanya hubungan antarapenggunaan obat nyamuk bakar (p value = 0.293; OR = 2.400), lotion anti nyamuk (p value =0.306; OR = 2.533) dan racun tikus (p value = 0.445; OR = 1.905) dengan gangguan kognitiflansia.Disarankan perlunya sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentangpenggunaan pestisida secara aman, dampak kesehatan, keselamatan, pemantauan danpengawasan peredaran pestisida secara rutin dan ketat serta pendampingan dan pembinaanguna meningkatkan kemandirian hidup lansia melalui posyandu lansia.Kata Kunci : Gangguan Kognitif Ringan, Lansia, Petani

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33633/visikes.v13i1.1113

Article Metrics

Abstract view : 385 times
PDF - 545 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.site
stats View My Stats

 

Supporting Professional Organizations

iakmiahla