Perancangan Buku Ilustrasi Tembang Dolanan Jawa Tengah untuk Anak Usia 5-6 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.33633/andharupa.v3i01.1329Abstract
AbstrakIndonesia merupakan negara yang terkenal akan seni dan budayanya. Setiap suku di Indonesia pasti memiliki lagu daerahnya masing-masing. Salah satu contohnya adalah tembang dolanan, yang berasal dari Jawa Tengah. Tembang dolanan merupakan sebuah lagu yang diperuntukkan bagi anak-anak, karena banyak mengajarkan tentang nilai-nilai moral yang dijunjung oleh orang Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Namun dengan adanya lingkungan yang kurang mendukung, kini tembang dolanan sudah jarang diperdengarkan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang penulis lakukan di Semarang, yang menyebutkan bahwa dari 30 anak hanya sembilan diantaranya yang tahu tentang tembang dolanan. Penelitian tersebut menunjukan bahwa tembang dolanan kini kalah pamor dengan lagu-lagu yang beredar sekarang. Padahal, seiring dengan perkembangan teknologi, kita seharusnya tetap mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai moral. Berdasarkan fenomena tersebut, melalui observasi, wawancara, studi kasus dan analisis, penelitian ini mengemas tembang dolanan dalam bentuk dongeng ke dalam buku ilustrasi berseri. Pada setiap buku diselipkan pula sebuah CD yang berisi tembang dolanan Jawa Tengah (Cublak-Cublak Suweng, Jaranan, Padhang Bulan, dan Gundul-Gundul Pacul) agar dapat didengarkan oleh anak-anak. Sehingga selain mendapatkan sebuah cerita dongeng, anak-anak juga mulai mengenal lagu-lagu daerah dan pesan moral yang ada di dalamnya. Kata Kunci: buku ilustrasi, dongeng, Jawa Tengah, tembang dolanan.  AbstractIndonesia is well-known for its cultures and arts because each region has its own culture. One of region anthem is Tembang Dolanan from Central Java that intended for kids because it contains moral values that upheld by Indonesian people especially in Central Java. But, now tembang dolanan are rarely sounded off, based on survey in Semarang that only nine out of thirty children who know about Tembang Dolanan. It shows that nowadays tembang dolanan can’t compete with recent songs. Also, along with technological development, we ought to teach about moral values to our kids constantly. According to the previous case, through analysis and observation results, author consider to pack tembang dolanan into illustrated tale book series. There’s a compact disk that contains tembang dolanan of Central Java (Cublak-Cublak Suweng, Jaranan, Padhang Bulan, and Gundul-Gundul Pacul) so kids can enjoy the song. It hopefully can help kids to learn about tembang dolanan and its moral values Keywords: illustration book, tale, Central Java, tembang dolanan.References
Jatman, Darmanto. (2011). Psikologi Jawa. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Yayasan Kayoman.
Brouwer, M.A.W., et al. (1989). Kepribadian dan Perubahannya. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia.
Sadiman, Arief S., dkk (1993). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nilawaty, Cheta. (2016). Menulis Buku Anak, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?. Diakses pada www.tempo.co (3 April 2016, 14.02 WIB).
Sarumpaet, Riris K.T. (2013). “Struktur Bacaan Anak†dalam Teknik Menulis Cerita Anak. Yogyakarta: Pink Books, Pusbuk, dan Taman Melati.
Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).