Perancangan Modul Pembelajaran Numerilia Dalam Bahasa Biak Berbasis Interactive Multimedia Learning

Abstract

Pengembangan media pembelajaran menunjukkan salah satu strategi pembelajaran yang baik dan tepat serta dapat memberikan ketertarikan dan antusiasme dalam proses pembelajaran. Salah satu aspek yang dapat dijadikan media pembelajaran yaitu Penggunaan matematika atau berhitung dalam kehidupan manusia. Setiap orang memahami matematika tidak hanya dari sekolah saja, tetapi juga dari lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya.Wilayah tanah Papua kadang juga disebut dengan Bumi Cenderawasih yang didiami kurang lebih 270 sub etnik yang beraneka ragam bahasa dan kebudayaan mereka (Numberi, 2009)[1]. Keanekaragaman bahasa dan budaya yang ada di tanah Papua juga mempengaruhi sistem menghitung suku-suku yang ada di tanah Papua, salah satunya adalah suku Biak yang terletak di Kabupaten Biak Numfor. Cara menghitung suku Biak dipengaruhi oleh tipe Austronesia. Numeralia atau hitungan dalam bahasa Biak dinyatakan dalam bentuk jumlah, kumpulan, dan kesatuan sesuatu benda (Fautngil & Rumbrawer, 2002)[2]. Di sisi lain, mengajar matematika dengan menghargai budaya adalah salah satu cara agar siswa secara pribadi ikut serta dalam matematika dengan memeriksa pengaruh dari budaya mereka sendiri dalam cara-cara yang mereka gunakan, praktekkan, dan pikirkan tentang matematika. Masyarakat di tanah Papua pada umumnya masih berpegang teguh pada adat istiadat dan budayanya terlebih lagi pemerintah daerah kabupaten Biak Numfor mulai menggalakkan kembali penggunaan bahasa Biak dengan memasukkan dalam kurikulum Sekolah Dasar. Oleh karena itu penulis tertarik membuat perancangan modul pembelajaran berbasis interactive multimedia learning tentang keteraturan numeralia bahasa Biak dalam hubungannya dengan gambaran mengenai berpikir anak dalam menyelesaikan soal operasi hitung bilangan, baik penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian.