Journal Occupational Health Hygiene and Safety https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs <p>JOHHS (Journal Occupational Health Hygiene and Safety) Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus fokus pada rumpun ilmu kesehatan masyarakat termasuk ranah Keselamatan, Kesehatan Dan Lingkungan Kerja yang menerbitkan artikel asli, literatur review dan laporan kasus</p> <p>Journal Occupational Health Hygiene and Safety dibawah naungan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. Sistem pengajuan dan review online melalui OJS resmi Pengajuan dan <em>peer review</em> dari setiap artikel harus dikelola menggunakan sistem ini dan berdasarkan kebijakan <em>peer review</em></p> <p> Journal Occupational Health Hygiene And Safety (JOHHS) diterbitkan berkala 6 bulanan setiap Juli dan Desember serta diterbitkan secara Online</p> <p>Lingkup keilmuwan Jurnal K3 Udinus mencakup:</p> <ol> <li>Toksikologi Industri</li> <li>Higiene Industri</li> <li>Kesehatan Kerja</li> <li>Keselamatan Kerja</li> <li>Psikologi Industri</li> <li>Ergonomi</li> <li>Manajemen Risiko (Penilaian Risiko, Manajemen Risiko, Komunikasi Risiko)</li> </ol> en-US mgcatur.yuantari@dsn.dinus.ac.id (Dr. MG.Catur Yuantari S,KM, M.Kes) johhs@fkes.dinus.ac.id (Bayu Yoni Setyo Nugroho, M.P.H) Fri, 25 Apr 2025 13:39:05 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Implementasi Keselamatan,Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) dalam Pelaksanaan Praktik Di Workshop Politeknik Gajah Tunggal https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/12140 <p>Research conducted at the Gajah Tunggal Polytechnic aims to explore the implementation of safety, health, security and environmental (K3L) practices in mechanical engineering workshops. The results show that students have a good understanding of work safety, with 96.8% of them aware of the potential dangers that exist in the workshop environment. Even though the majority of students, namely 82.25%, use personal protective equipment (PPE) during practicum, there are still 17.75% who do not use it. However, even though awareness of safety is quite high, some students still experience accidents. This indicates the need to improve safety standards and compliance with existing procedures. Of the students who had accidents, 75.8% received medical attention, but more intensive monitoring and a quicker first aid response were needed. Furthermore, 63.1% of students carried out equipment checks before using them, which is an important step to maintain applicable safety, indicating the need for additional education to increase student compliance levels. Overall although there is a good level of awareness and compliance with safety practices, this research shows that there are gaps that need to be addressed to create a better workshop environment for students. Therefore, further efforts in education and evaluation are needed</p> Angga Barus Copyright (c) 2025 Journal Occupational Health Hygiene and Safety https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/12140 Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000 Hubungan Karakteristik Individu, Kepribadian Hardiness, dan Dukungan Sosial terhadap Stres Kerja pada Pengendara Ojek Online https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11390 <p>Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka terjadi perubahan pada aktivitas sehari-hari dan pekerjaan di masyarakat yang menciptakan pekerjaan baru, salah satunya adalah ojek <em>online</em> yang merupakan perkembangan transportasi berbasis aplikasi. maraknya penggunaan transportasi online berpotensi menimbulkan permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pengemudi ojek <em>online</em> yakni stres kerja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara karakteristik individu yang terdiri atas usia, tingkat pendidikan, dan masa kerja, kepribadian <em>hardiness</em>, dan dukungan sosial terhadap stres kerja pada pengendara ojek <em>online </em>di Kawasan Cibubur. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>accidental sampling </em>yang jumlahnya ditentukan berdasarkan <em>method linear time function </em>dan diperoleh hasil sebanyak 72 responden. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain lembar identitas responden untuk karakteristik individu, angket Skala <em>Occupational Hardiness </em>untuk kepribadian hardiness, dan <em>Multidimensional Scale of Perceived Social Support </em>untuk dukungan sosial. Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS dengan uji statistik <em>Rank Spearman </em>dan <em>Pearson Product Moment</em>. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepribadian <em>hardiness </em>(p=0,002) dengan stres kerja, serta tidak ada hubungan antara usia (p=0,906), tingkat pendidikan (p=0,985), masa kerja (p=0,515), dan dukungan sosial (p=0,713) terhadap stres kerja.</p> Regita Bungah Adalia, Yuliani Setyaningsih, Ida Wahyuni Copyright (c) 2025 Journal Occupational Health Hygiene and Safety https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11390 Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Dermatitis Kontak Pada Pengrajin Batik https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/12651 <p>ABSTRACT</p> <p>Contact dermatitis is inflammation of the skin that can be accompanied by edema between the cells in the epidermis of the skin, which is caused by exposure to chemicals in the workplace. This study aims to analyze the factors associated with contact dermatitis in batik artisan's CV. Batik Temu Jodo in PekaIongan City. Methods This research is quantitative research using a cross-sectional design approach. Primary data collection through survey method by distributing questionnaires. Until this research, there were 80 workers in the production department. Data were processed by chi-square test. The results showed no relationship between the length of work (p-value=0.120) and Working Period (p-value=0.767) on the incidence of contact dermatitis in batik artisan's CV. Batik Temu Jodo in Pekalongan City. However, there is a relationship between age and the incidence of contact dermatitis (p-value = 0.043). They were expected to CV. Batik Temu Jodo provides education to workers regarding potential hazards in the production department and provides training related to the use of suitable personal protective equipment.</p> <p>&nbsp;</p> <p>INTISARI</p> <p>Dermatitis kontak adalah peradangan pada kulit yang dapat disertai dengan edema antara sel-sel di epidermis kulit yang disebabkan oleh paparan bahan kimia di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak pada pengrajin batik CV. Batik Temu Jodo di Kota Peka Iongan. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional. Pengumpulan data primer melalui metode survei dengan menyebarkan kuesioner. Sampai penelitian ini, ada 80 pekerja di departemen produksi. Data diolah dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara Lama Kerja (p-value=0,120) dan Masa Kerja (p-value=0,767) terhadap kejadian dermatitis kontak di CV pengrajin batik. Batik Temu Jodo di Kota Pekalongan. Namun, ada hubungan antara usia dengan kejadian dermatitis kontak (p-value = 0,043). Mereka diharapkan CV. Batik Temu Jodo memberikan edukasi kepada pekerja mengenai potensi bahaya di bagian produksi dan memberikan pelatihan terkait penggunaan alat pelindung diri yang sesuai</p> Nis Syifa'ur Rahma, Ainul Thoyiba Copyright (c) 2025 Journal Occupational Health Hygiene and Safety https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/12651 Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000 Analisis Penerapan K3 Laboratorium Berdsarkan Permenkes No 43 Tahun 2013 Di Laboratorium RS X. Di Kota Batam Tahun 2024 https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11349 <p>Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium ialah Segala kegiatan yang dilakukan untuk menjamin dan melindungi sumber daya manusia di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pasien, pendamping pasien, karyawan, dan pengunjung rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui standar penerapan K3 di Laboratorium Rumah Sakit X Kota Batam. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif (wawancara mendalam) dan tringulasi data . Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yaitu Direktur Rumah Sakit, Tim K3RS, Ka Laboratorium Rumah Sakit, Laboratorium analyst. Hasil penelitian ini adalah adanya komitmen dan kebijakan manajemen secara tertulis dan secara perencanaan terhadap standar penarapan K3 Sumber daya manusia, dana, sarana penunjang K3 di Laboratorium Rumah Sakit hanya saja belum terimplementasi sepenuhnya Dalam penerapan standar K3 di Laboratorium Rumah Sakit X sudah ada yang dijalankan, seperti kegiatan, prinsip ergonomi, kesehatan berkala, perilaku hidup bersih , pengelolaan peralatan medis aspek K3, pengelolaan limbah B3, pengendalian penyakit akibat kerja dan dan kecelakaan akibat kerja. Saran untuk manajemen rumah sakit tetap mempertahankan penerapan standar K3 yang sudah terlaksana dan bertambahnya program-program K3.</p> ayu martini, Rizqi Ulla Amaliah, Krismadies Krismadies Copyright (c) 2025 Journal Occupational Health Hygiene and Safety https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11349 Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000 Tinjauan Literatur: Dampak Kesehatan Akibat Paparan Fly Ash dari Pembakaran Batu Bara pada Pekerja Industri https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/12654 <p>Over the past three decades, global coal consumption has increased significantly. Indonesia has become one of the largest consumers in the ASEAN region. One of the primary by-products of coal combustion is fly ash, a fine particulate material that contains various heavy metals such as lead, arsenic, chromium, and cadmium. Although the concentrations are relatively low, long-term exposure to fly ash poses serious health risks. This study aims to examine the health impacts of fly ash exposure on industrial workers, particularly those working in coal-fired industry. The method used is a narrative literature review by analyzing articles from databases such as Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect, published between 2015 and 2025. The results show that fly ash exposure can lead to various health issues, including contact dermatitis, elevated blood lead levels, DNA damage, hemolysis, and apoptosis of bronchial cells. The severity of these impacts is influenced by particle size, chemical composition, duration of exposure, and the use of personal protective equipment (PPE). Therefore, further research and stricter occupational safety policies are needed to protect the health of industrial workers.</p> Rina Widya Astuti, Izzatul Alifah Sifai2 Copyright (c) 2025 Journal Occupational Health Hygiene and Safety https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/12654 Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000