https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/issue/feedJournal Occupational Health Hygiene and Safety2024-07-31T05:24:19+00:00Dr. MG.Catur Yuantari S,KM, M.Kesmgcatur.yuantari@dsn.dinus.ac.idOpen Journal Systems<p>JOHHS (Journal Occupational Health Hygiene and Safety) Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Udinus fokus pada rumpun ilmu kesehatan masyarakat termasuk ranah Keselamatan, Kesehatan Dan Lingkungan Kerja yang menerbitkan artikel asli, literatur review dan laporan kasus</p> <p>Journal Occupational Health Hygiene and Safety dibawah naungan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. Sistem pengajuan dan review online melalui OJS. Pengajuan dan <em>peer review</em> dari setiap artikel harus dikelola menggunakan sistem ini dan berdasarkan kebijakan <em>peer review</em></p> <p> Journal Occupational Health Hygiene And Safety (JOHHS) diterbitkan berkala 6 bulanan setiap Juli dan Desember serta diterbitkan secara Online pada website:<a title="http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs" href="https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/management/settings/context//index.php/johhs" target="_blank" rel="noopener"> http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs</a></p> <p>ISSN-Elektronik: 2987-5625</p> <p>ISSN-Cetak: 2986-8491</p> <p>Lingkup keilmuwan Jurnal K3 Udinus mencakup:</p> <ol> <li>Toksikologi Industri</li> <li>Higiene Industri</li> <li>Kesehatan Kerja</li> <li>Keselamatan Kerja</li> <li>Psikologi Industri</li> <li>Ergonomi</li> <li>Manajemen Risiko (Penilaian Risiko, Manajemen Risiko, Komunikasi Risiko)</li> </ol>https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/10374Perbandingan Perilaku Keamanan Berkendara Dengan Metode Edukasi Audiovisual Pada Siswa SMA Di Kecamatan Semarang Selatan2024-05-06T06:54:40+00:00Medias Fadjri Amfadjri02@gmail.comHanifa Maher Dennyhanifadennyph@gmail.comDaru Lestantyodaru71@gmail.com<p>Kecelakaan lalu lintas menjadi pemasalahan serius di Indonesia. Tingkat pengetahuan mengenai perilaku berkendara aman yang rendah menjadi hal yang penting untuk segera dilakukan suatu intervensi. Intervensi yang dapat dilakukan salah satunya dengan memberi sosialisasi mengenai <em>Safety Riding</em>. Objek penelitian merupakan Siswa SMA di Kecamatan Semarang Selatan. Tujuan dari penelitian ini guna melakukan analisis perbandingan perilaku keamanan berkendara dengan metode edukasi audiovisual pada siswa SMA di Kecamatan Semarang Selatan sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi. Penelitian kuantitatif ini berdesain penelitian eksperimental metode eksperimen semu<em> (Quasi Experiment)</em>. Tujuh puluh dua siswa dan siswi menjadi sampel dalam penelitian ini. Sampel dikumpulkan dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Instrumen yang digunakan adalah angket. Penelitian diawali dengan <em>pre-test</em> kemudian pemutaran video dan dilakukan <em>post-test</em> dengan angket yang sama. Uji analisis data yang dilakukan adalah uji non parametrik <em>Wilcoxon</em> dan uji parametrik berpasangan sampel T. Hasil analisis uji non parametrik <em>Wilcoxon</em> diperoleh nilai p value sebesar 0,001 dan hasil analisis uji Paired Sample T-test diperoleh angka 0,001 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penyuluhan metode audio visual safety riding terhadap pengetahuan, sikap, dan praktik berkendara siswa. Peneliti memberikan saran bagi pihak sekolah untuk melakukan sosialisasi mengenai perilaku <em>safety riding</em> serta aturan-aturan lalu lintas dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian satuan lalu lintas</p>2024-07-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal Occupational Health Hygiene and Safetyhttps://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/10942Hubungan Antara Unsafe Action Dan Unsafe Condition Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Mebel Di Desa Kancilan Kabupaten Jepara2024-07-09T04:25:24+00:00Ratih Pramitasariratih.pramitasari@dsn.dinus.ac.idAgne Vibia Larasatiratih.pramitasari@dsn.dinus.ac.id<p>Industri mebel adalah satu dari banyaknya bidang industri yang berperan penting bagi kehidupan manusia dalam menyediakan barang rumah tangga. Terjadinya suatu kecelakaan kerja dapat dari faktor manusia seperti unsafe action, lingkungan tidak aman dan faktor lainnya. Secara umum penyebab terbesar kecelakaan kerja di industri disebabkan oleh tindakan tidak aman (unsafe act), sedangkan kondisi tidak aman (unsafe condition) menyumbang angka 10% dan 2% yang tersisa belom dapat diketahui dengan pasti teori ini dikemukakan oleh Heinrich. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan unsafe action dan unsafe condition dengan kecelakaan kerja pada pekerja mebel di Desa Kancilan Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan kepada pekerja mebel Di Desa kancilan kabupaten Jepara pada kurun waktu 2 minggu. Populasi pada penelian ini sebanyak 151 pekerja mebel. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 109 pekerja. Data dianalisis menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara unsafe action dan kecelakaan kerja dengan p value<br><0,001dengan koefiesien korelasi 0,622 yang menyatakan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut memiliki tingkat korelasi kuat. Tidak terdapat hubungan antara unsafe condition dan kecelakaan kerja dengan p value 0,339. Tindakan yang disarankan bagi pekerja adalah meningkatkan kesadaran dalam menggunakan APD saat bekerja, senantiasa menerapkan perilaku K3 di tempat kerja dan fokus ketika bekerja. Untuk pemilik mebel disarankan untuk menyediakan APD yang lengkap berserta tata cara penggunaan dan menyediakan rambu kerja aman.</p>2024-07-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal Occupational Health Hygiene and Safetyhttps://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11120Pengaruh Postur Kerja terhadap Gangguan Muskuloskeletal pada Pekerja Indonesia; Meta Analisis2024-07-09T03:42:07+00:00Ilmidin Ilmidinsubcomandan.ilmidin@gmail.comRendi Ariyanto Sinantorendisinanto@gmail.comRoviana Nurda Agustinarovianaagustin@gmai.comRiza Nabilarizanabila3@gmail.comAstika Candra NirwanaAstikacandranirwana2796@gmail.com<p>Lebih dari 40% populasi didunia atau sekitar 1,75 miliar menderita gangguan muskuloskeletal atau yang biasa dikenal dengan Musculoskeletal disorder (MSDs), MSDs sendiri sudah memberikan kekhawatiran sendiri pada para pekerja karena dapat membahayakan jika sudah kronis dan membutuhkan biaya yang mahal untuk perawatannya. Postur kerja adalah salah satu faktor risiko dalam MSDs. Beberapa penelitian memang menemukan banyak faktor risiko dari MSDs, namun beberapa lainnya juga mengatakan tidak adanya hubungan pada satu atau lebih faktor risikonya. Tumpang tindih hasil penelitian tersebut membuat peneliti ingin lebih mengetahui pengaruh pada postur kerja terhadap kejadian MSDs dikalangan pekerja Indonesia. Metode penelitian ini adalah sistematik literatur riview yang bersifat meta analisis dengan melaporkan pencarian dan pemilihan artikel menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA), pengolahan data penelitian ini menggunakan aplikasi Jamovi. Hasil pelaporan artikel yang dimasukan pada penelitian ini sebanyak 21 artikel dengan temuan nilai keseluruhan effect size atau pengaruh postur kerja terhadap MSDs sebesar 0,418 dan nilai p value sebesar <.001, artinya postur kerja berpengaruh sedanga terhadap kejadian MSDs, nilai heterogen pada penelitian ini sebesar 76,49% yang berarti bahwa nilai heterogennya tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan oleh pekerja dan perusahaan untuk lebih memperhatikan kondisi dan lingkungan pekerjaannya dalam menunjang postur kerja yang lebih baik kedepannya.</p>2024-07-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal Occupational Health Hygiene and Safetyhttps://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11271Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit: Evaluasi Sistematis Implementasi dan Strategi Peningkatan2024-07-29T03:46:04+00:00Firmansyah Kholiq Pradana PHfirmansyah.kholiq@dsn.dinus.ac.idMuhammad iqbalMuhammadiqbal@dsn.dinus.ac.id<p>Penelitian ini mengevaluasi penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit melalui kajian literatur sistematis. Fokus utama penelitian adalah mengidentifikasi tantangan dalam implementasi K3, mengukur efektivitas program yang ada, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan berkelanjutan. Meskipun rumah sakit telah melakukan berbagai upaya untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen K3 (SMK3), hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemahaman dan penerapan oleh petugas kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan literatur sistematis dengan panduan Framework PICO untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik dan terfokus. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk artikel jurnal dan publikasi terkait dari tahun 2019 hingga 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelatihan rutin, pemeliharaan peralatan, dan evaluasi berkelanjutan adalah faktor kunci untuk meningkatkan praktik K3 di rumah sakit. Selain itu, penggunaan teknologi seperti sistem pelaporan berbasis web dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen K3.</p> <p>Kendala utama yang diidentifikasi dalam implementasi K3 meliputi kurangnya sumber daya, infrastruktur, dan pemahaman petugas kesehatan terhadap tindakan pencegahan standar. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan frekuensi pelatihan, penyediaan fasilitas yang memadai, serta pengembangan modul pelatihan yang lebih terstruktur. Evaluasi rutin dan keterlibatan eksternal juga diperlukan untuk mengatasi hambatan dan memastikan keberhasilan program K3 di rumah sakit. Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan evaluasi berkelanjutan dalam implementasi K3 di rumah sakit. Optimalisasi strategi perencanaan dan penggunaan teknologi adalah kunci untuk meningkatkan kepatuhan dan efektivitas manajemen K3, yang pada akhirnya akan mendukung kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien di rumah sakit</p>2024-07-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal Occupational Health Hygiene and Safetyhttps://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11294Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Masyarakat Pekerja Di Wilayah Desa Penadaran Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan2024-07-31T05:24:19+00:00Mutiara Dwi Rahayunimutiaradwr@gmail.comIzzatul Alifah Sifaiizzatul.sifai@dsn.dinus.ac.idRatih Pramitasariratih.pramitasari@dsn.dinus.ac.id<p>Tekanan darah merupakan sistem sirkulasi darah didalam tubuh yang memiliki peranan penting. Namun, tidak semua tekanan darah individu berada dalam batas normal sehingga munculnya gangguan pada tekanan darah yang biasa disebut hipertensi dan hipotensi. Individu dapat dikatakan hipertensi atau tekanan darah tinggi jika memiliki tekanan darah diastole melebihi 140 mmHg dan tekanan darah sistole melebihi 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah tinggi sering terjadi pada pekerja karena beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, </p> <p>pekerjaan, riwayat keluarga, perilaku merokok, kebiasaan makan, status gizi, aktivitas fisik, beban kerja, dan lainnya. Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah pada masyarakat pekerja di Desa Penadaran.</p> <p>Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>Accidental sampling </em>dan data diperoleh menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan di Desa Penadaran dengan responden yaitu masyarakat pekerja yang ada di desa tersebut. lingkup waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2023. Total populasi sebanyak 2161 dengan sampel 120 orang responden. Teknik analisis data menggunakan uji statistik <em>Rank Spearman</em>.</p> <p>Hasil penelitian ini yaitu mayoritas responden bekerja sebagai petani. Ada hubungan antara usia (p=0.001), status gizi IMT (p=0.021), dan aktivitas fisik di tempat kerja (p=0.003) dengan tekanan darah pada masyarakat pekerja. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0.914), pekerjaan (p=0.324), riwayat keluarga hipertensi (p=0.095), perilaku merokok (p=0.847), dan gizi Keluarga (p=0.847) dengan tekanan darah pada masyarakat pekerja. Saran dalam penelitian ini adalah masyarakat pekerja khususnya yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) agar lebih sadar dan memantau tekanan darahnya serta waspada terhadap gejala yang dialami tubuh sebagai awal timbulnya penyakit.</p>2024-08-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal Occupational Health Hygiene and Safetyhttps://publikasi.dinus.ac.id/index.php/johhs/article/view/11297Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Higiene Sanitasi Makanan Pada Pedagang Kaki Lima 2024-07-31T02:39:03+00:00MG Catur Yuantarimgcatur.yuantari@dsn.dinus.ac.idEmilia Aditiyani Pramitasari411201902895@mhs.dinus.ac.id<p>Penjamah makanan atau food handler merupakan seseorang yang melakukan kontak secara langsung dengan makanan serta kontak dengan peralatan yang di pergunakan untuk menyajikan maupun mengolahnya. Faktor yang menentukan higiene sanitasi makanan adalah faktor pengolah makanan, maka dari itu higiene sanitasi makanan dan minuman penting dilakukan oleh setiap pedagang & penjamah kuliner, mulai dari proses pemilihan bahan baku hingga makanan atau minuman tersebut layak dikonsumsi ke dalam tubuh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan praktik hygiene sanitasi makanan pada pedagang kaki lima martabak di Kecamatan Semarang Tengah.</p> <p>Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022-Juni 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima martabak di Kecamatan Semarang Tengah dan sampel yang diambil yaitu keseluruhan populasi yang ada yaitu sebanyak 50 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Rank Spearman (p(sig) = <0.05).</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara umur p(sig) = 0.342, pengetahuan p(sig) = 0.962, sikap p(sig) = 0.893 (sig>0.05) dengan praktik hygiene sanitasi makanan, dan ada hubungan signifikan antara fasilitas dengan praktik hygiene sanitasi makanan pada pedagang kaki lima martabak di Kecamatan Semarang Tengah p(sig) = 0.003 (sig<0.05). Saran untuk pedagang diharapkan dapat meningkatkan dan menerapkan pemahaman yang baik dan benar mengenai praktik hygiene sanitasi makanan</p>2024-08-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Journal Occupational Health Hygiene and Safety