E-Structural (English Studies on Translation, Culture, Literature, and Linguistics)

The Philosophy of Education Integrated in the English Module for Senior High School Entitled English Language Skill

Anis Firdatul Rochma — Fri, 24 Nov 2023 00:00:00 +0000

Abstract. Teaching resources, such as textbooks and modules, play crucial roles in English language teaching. Thus, it is considered necessary to assess their contents in portraying the appropriateness with the English learning standards and criteria. However, most studies of printed teaching resources mainly focused on design and organization, grammar, vocabulary, language skills features, and practical organization. Those aspects are considered essential, yet the content analysis related to the philosophy of education is expected to be carried out as well since it holds several values that need to be embedded into English language teaching. Hence, the present study is projected to analyze the contents of the English module designed and created for the Senior High School grade X. This study utilizes the inferential type of content analysis. The data analysis discloses that the English module for Senior High School Grade X is recognized to incorporate three types of philosophy of education, namely pragmatism, existentialism, and progressivism. Each type of philosophy of education is considered able to develop the student’s English knowledge and skills. In addition, each philosophy of education incorporated in the English module is likely to assist the students in obtaining significant qualities for their future experiences.

Keywords: contents; module; philosophy of education; teaching resources

Abstrak. Sumber daya pembelajaran, seperti buku pelajaran dan modul, memainkan beberapa peran penting dalam pengajaran bahasa Inggris. Dengan demikian, dianggap perlu untuk menilai isinya dalam menggambarkan kesesuaian dengan standar dan kriteria pembelajaran bahasa Inggris. Namun, sebagian besar studi sumber daya cetak dicetak terutama berfokus pada desain dan organisasi, tata bahasa, kosa kata, fitur keterampilan bahasa, dan organisasi praktis. Aspek-aspek tersebut dianggap penting, namun analisis konten yang terkait dengan filsafat pendidikan diharapkan dilakukan juga karena memiliki beberapa nilai yang perlu dimasukkan ke dalam pengajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu, penelitian ini diproyeksikan untuk menganalisis isi modul bahasa Inggris yang dirancang dan dibuat untuk kelas X SMA.Penelitian ini menggunakan tipe analisis konten inferensial. Analisis data mengungkapkan bahwa modul bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X diakui untuk memasukkan tiga jenis filsafat pendidikan, yaitu pragmatisme, eksistensialisme, dan progresivisme. Setiap jenis filsafat pendidikan dianggap mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris siswa. Selain itu, setiap filosofi pendidikan yang tergabung dalam modul Bahasa Inggris kemungkinan akan membantu siswa dalam mendapatkan kualitas yang signifikan untuk pengalaman masa depan mereka.

Kata kunci: konten; modul; filosofi pendidikan; sumber daya pembelajaran

Analysis of Language Anxiety: A Study in English Speaking Classes among Vocational Students

Syaefani Arif Romadhon, Iin Indrayanti, M Taufik Qurohman — Wed, 06 Dec 2023 00:00:00 +0000

Abstract. This study is intended to determine the factors that cause student anxiety in speaking in English, and solutions to overcome this anxiety. This research was carried out at the vocational campus Harapan Bersama Polytechnic in 11 study programs with 177 participants. This research used qualitative method. The data were collected using questionnaires and interviews. The results of the questionnaire analysis show that the highest cause of anxiety is non-teacher feedbacks and the solution to overcome the anxiety problem is individual preferences. In addition, based on the interview analysis, the cause of anxiety was the influence of regional dialect spoken in northern Java coastal areas (Tegal, Brebes, Slawi, Pemalang, Bumiayu, Cirebon). Lecturers and educational institutions must consider the curriculum and students’ psychological condition, so it is hoped that it can reduce students’ anxiety level.

Keywords: problem solution; psychological condition; speaking anxiety

Abstrak. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan mahasiswa dalam berbicara dalam bahasa Inggris, dan solusi untuk mengatasi kecemasan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di kampus vokasi Politeknik Harapan Bersama di 11 program studi dengan 177 subjek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa penyebab kecemasan tertinggi adalah tidak adanya koreksi dari dosen, dan solusi untuk mengatasi masalah kecemasan tersebut adalah preferensi individu. Selain itu, berdasarkan analisis wawancara, penyebab kegelisahan adalah pengaruh dialek daerah, yaitu dialek pesisir Jawa bagian utara (Tegal, Brebes, Slawi, Pemalang, Bumiayu, Cirebon). Dosen dan institusi pendidikan harus mempertimbangkan kurikulum dan kondisi psikologis mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan mahasiswa.

Kata kunci: solusi masalah; kondisi psikologis; kecemasan berbicara

Dysfunctional Family and Toxic Parenting Style in the Autobiographical Novel The Kid

Raden Nur Prasetyo Wibowo, Oom Rohmah Syamsudin — Wed, 17 Jan 2024 00:00:00 +0000

Abstract. This study describes a theme of dysfunctional family, toxic parenting style, and main character’sdevelopment in The Kid novel by investigating the representation of dysfunctional family and toxic parenting style. This study also reveals how the protagonist copes with the problems caused by dysfunctional family and toxic parenting style in terms of character development. The research applies semiotic analysis of Saussure and structural approach (Todorov, 1985) requiring the study to focus on syntax, semantic and verbal aspect. As a result, the novel represents dysfunctional family in the way that it is chaotic based on Hunt's perpsective (2014) and toxic parenting style (Buck & Forward, 2002). Moreover, the main character Kevin Lewis deals with the toxic parents and develops as a child to adult character. The parents hurt the child in the way that they are toxic instead of caring with proper nurture. The toxic parents are inadequate to support the family, controlling towards Kevin, physically and verbally abusive. Kevin Lewis has some psychological issues as the effect of having toxic parents; struggling, anxious, stress, traumatic, low self-esteem, unhappy, bulimic and suicidal. He wants to be better, and he struggles to change. He can cope with the issues in the way that he is thoughtful, finance-oriented, sympathetic and empathetic. Moreover, he is able to deal with his bulimia well. At the end, he is a happy and functional parent.

Keywords: character development; dysfunctional family; semiotic analysis; structural approach; toxic parenting

Abstrak. Penelitian ini mendeskripsikan tema keluarga disfungsional, pola asuh orang tua yang kurang baik, dan perkembangan tokoh utama dalam novel The Kid dengan menyelidiki representasi keluarga disfungsional dan pola orang tua asuh yang kurang baik. Penelitian ini juga mengungkapkan bagaimana tokoh utama mengatasi masalah yang disebabkan oleh disfungsi keluarga dan pola orang tua asuh yang kurang baik dalam hal perkembangan karakter. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik Saussure dan pendekatan structural (Todorov, 1985) pada aspek sintaksis, semantik, dan verbal. Penelitian ini menyelidiki lingkungan rumah tangga dari keluarga disfungsional yang kacau berdasarkan teori dari Hunt (2014), pola asuh yang kurang baik (Buck & Forward, 2002), bagaimana karakter utama Kevin Lewis menghadapi orang tua dengan pola asuh sedemikian rupa dan tokoh utama berkembang hingga dewasa. Orang tuanya menyakiti Kevin Lewis dengan pola asuh yang kurang tepat tepat. Orang tuanya dengan pola asuh seperti kurang mampu menghidupi keluarga, terlalu mengendalikan Kevin, kasar secara fisik dan verbal. Kevin Lewis memiliki beberapa masalah psikologis akibat memiliki orang tua dengan pola asuh tersebut; ia bersusah payah, cemas, stres, traumatis, harga diri yang rendah, tidak bahagia, bulimia dan ingin bunuh diri. Dia ingin menjadi lebih baik, dan dia berjuang untuk berubah. Dia dapat mengatasi permasalahan dengan menjadi bijaksana, berorientasi keuangan, simpatik dan empati. Apalagi ia mampu mengatasi bulimia yang dideritanya dengan baik. Pada akhirnya, dia juga bahagia dan menjadi orang tua yang fungsional.

Kata kunci: analisis semiotik; disfungsi keluarga; pendekatan struktural; pola asuh yang kurang baik, perkembangan karakter

Teaching Literature: Infusing Literary Works on Language and Emotional Intelligence Improvement

Sat, 20 Jan 2024 00:00:00 +0000

Abstract. Literary works and language teaching need more prior focus on their investigation, specifically on seeing how those two things affect language proficiency. This study aims to investigate the effectiveness of teaching literature in improving students' English proficiency while also considering other aspects such as empathy, emotional intelligence, and aesthetic satisfaction. The method used was a pre-experimental design with a sample of 28 students. Before the intervention, a needs analysis was conducted to measure students' reading literacy, reading interest, and aesthetic interaction with literature. Learning objectives designed based on this needs analysis were then implemented. The data were taken through conducting need analysis, treatment, and measurement. The findings showed a significant increase in the student's English proficiency, with approximately 82% increases in empathy scores, 35% in emotional intelligence, and 20% in aesthetic satisfaction. These results indicate that literature is an effective tool for language teaching and contributes to students' holistic development in other aspects of life.

Keywords: children's literature; emotional intelligence; language development; teaching literature

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengajaran sastra dalam meningkatkan kemahiran bahasa Inggris siswa, serta mempertimbangkan aspek lain seperti empati, kecerdasan emosional, dan kepuasan estetika. Metodologi yang digunakan adalah desain pra-eksperimental dengan sampel sebanyak 28 siswa. Sebelum melakukan intervensi, dilakukan analisis kebutuhan untuk mengukur literasi membaca siswa, minat membaca, dan interaksi estetika dengan sastra. Tujuan pembelajaran yang dirancang berdasarkan hasil analisis kebutuhan ini kemudian dilaksanakan. Temuan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam kemahiran bahasa Inggris siswa, dengan peningkatan skor empati sekitar 82%, kecerdasan emosional sebesar 35%, dan kepuasan estetika sebesar 20%. Hasil ini menunjukkan bahwa sastra tidak hanya merupakan alat yang efektif untuk pengajaran bahasa tetapi juga memberikan kontribusi terhadap perkembangan holistik siswa dalam aspek kehidupan lainnya.

Kata kunci: kecerdasan emosional; perkembangan bahasa; pengajaran sastra; sastra anak

Unsolved: The Translation Analysis of Culture-Bound Terms

Ahmad Krisna Murthy, Mazroatul Ishlahiyah — Fri, 26 Jan 2024 00:00:00 +0000

Abstract. This research delved into the translation of culture-bound terms within the context of the Netflix series Unsolved. The study aimed to elucidate the types of culture-bound terms based on Newmark's classification (1988), describe the translation techniques employed following Molina and Albir's framework (2002), and analyze the underlying translation ideology as per Venuti's perspective (1995). This research used a descriptive qualitative approach by using written text to classify and identify the types of culture-bound terms, translation techniques, and the ideology used to translate culture-bound terms. The findings revealed that there are 87 data of culture-bound terms. The researchers found all 5 types of culture-bound terms namely ecology, material culture, social culture, social organization, and gesture & habit. The findings also revealed that there are 10 translation techniques used by the translator to translate culture-bound terms such as amplification (5 data), borrowing (35 data), calque (4 data), description (5 data), established equivalent (9 data), generalization (8 data), literal (15 data), particularization (4 data), reduction (1 data), and variation (1data). Furthermore, the dominant type of culture-bound terms is social organization. For the translation technique, borrowing becomes the most common technique used by the translator. For the translation ideology, the analysis of the translation results, which predominantly favored the target language, suggests that the translator adhered to a domestication ideology. Depart from the findings, further research is needed to analyze other aspects such as the acceptability and readability of the translation.

Keywords: culture-bound terms; film; ideology; translation; translation techniques

Abstrak. Penelitian ini menyelidiki penerjemahan istilah-istilah yang terikat budaya dalam konteks dari serial Netflix Unsolved. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis-jenis istilah yang terikat budaya berdasarkan klasifikasi Newmark (1988), mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan berdasarkan teori Molina dan Albir (2002), dan menganalisis ideologi penerjemahan berdasarkan perspektif Venuti (1995). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teks tertulis untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi jenis istilah terikat budaya, teknik penerjemahan, dan ideologi yang digunakan untuk menerjemahkan istilah terikat budaya.Temuan mengungkapkan bahwa ada 87 istilah-istilah budaya. Peneliti menemukan 5 jenis istilah yang terikat budaya, yaitu ekologi, budaya material, budaya sosial, organisasi sosial, dan sikap & kebiasaan. Temuan juga mengungkapkan bahwa ada 10 teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan istilah-istilah budaya. Teknik-teknik tersebut adalah amplifikasi, peminjaman, kalque, deskripsi, kesetaraan, generalisasi, literal, partikularisasi, reduksi, dan variasi. Temuan menunjukan bahwa tipe organisasi social menjadi tipe yang paling dominan muncul. Untuk teknik penerjemahan, teknik peminjaman menjadi teknik yang paling sering dipakai oleh penerjemah. Dari segi ideologi penerjemahan, analisis hasil penerjemahan yang mayoritas berpihak pada bahasa sasaran menunjukkan bahwa penerjemah menganut ideologi domestikasi. Berangkat dari temuan tersebut, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis aspek lain seperti keberterimaan atau keterbacaan terjemahan.

Kata kunci: film; ideologi; istilah budaya; penerjemahan; teknik penerjemahan

Contextual Learning Strategies in English Subjects at Bilingual Primary School Muhammadiyah 1 Purwodadi

Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0000

Abstract. Learning strategies need to be chosen by the teacher carefully so that the learning strategy chosen is not wrong and is under the conditions and circumstances of the students and the atmosphere of the class where the teacher is conducting the learning process. This research aims to analyze the learning strategies used by English teachers at the Bilingual elementary school Muhammadiyah 1 Purwodadi. This research is a qualitative descriptive study using interviews, questionnaires, and observation data collection methods. The research results show that learning English with contextual learning can run smoothly, and this statement is supported by the results of the triangulation of 3 data. Interview data shows that the teacher succeeded in making learning plans using contextual learning steps. Observation data shows that teachers are successful in carrying out learning using contextual learning. The results of the questionnaire showed that the students liked the contextual learning that the teacher applied in the English class. The conclusion is that contextual learning strategy can make the English language learning process at the Bilingual Elementary School Muhammadiyah 1 Purwokerto run smoothly.

Keywords: bilingual; contextual learning; elementary school; English; strategy

Abstrak. Strategi pembelajaran perlu dipilih oleh guru dengan hati-hati dan cermat agar strategi pembelajaran yang dipilih tidak salah dan sesuai dengan kondisi dan keadaan peserta didik dan suasana kelas tempat guru tersebut mengadakan proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru bahasa inggris di sekolah dasar Bilingual Muhammadiyah 1 Purwodadi. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara, angket atau kuesioner, dan observasi atau pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran bahasa inggris dengan contextual learning bisa berjalan dengan lancar dimana pernyataan ini didukung dari hasil triangulasi 3 data. Data hasil wawancara menunjukkan bahwa guru berhasil membuat perencanaan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran kontekstual learning. Data pengamatan menunjukkan bahwa guru berhasil menjalankan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. Hasil angket menunjukkan bahwa para siswa menyenangi pembelajaran kontekstual yang diaplikasikan guru di dalam kelas bahasa Inggris. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa strategi pembelajaran kontekstual mampu membuat proses pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bilingual Muhammadiyah 1 Purwokerto berjalan lancar.

Kata kunci: bahasa Inggris; dwibahasa; pembelajaran kontekstual; sekolah dasar; strategi