Representasi Nilai Multikultural dalam Desain Ornamen Songket “Kambang Cino” Koto Gadang
DOI:
https://doi.org/10.33633/andharupa.v9i03.6996Abstract
Abstrak Visualisasi suatu karya seni dapat dipengaruhi oleh kondisi zaman yang terkait dengan seniman dan gejala sosio-kultural suatu masyarakat, termasuk seni ragam hias atau ornamen. Ornamen songket “Kambang Cino” Koto Gadang secara tidak langsung dapat mengungkapkan pandangan hidup masyarakat perajin sekaligus gejala sosio-kultural yang diduga kuat merefleksikan keberadaan nilai multikultural. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk visual, gaya seni, makna sekunder, tema karya, makna intrinsik dan nilai simbolik dari ornamen songket “Kambang Cino” Koto Gadang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah melalui teori ikonografi Erwin Panofsky. Hasil penelitian menunjukan bahwa visualisasi songket ini menggabungkan ornamen Minangkabau dengan ornamen khas budaya Cina yang bergaya fantasi. Ornamen pada songket ini bertemakan tentang manusia dan alam semesta (makrokosmos) yang bermakna tentang nilai toleransi, perdamaian dan kemakmuran. Ornamen songket “Kambang Cino” merupakan representasi simbolik dari nilai keberagaman dan keterbukaan atas keberadaan etnis sosio kultural yang multietnis dalam masyarakat Koto Gadang sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau dan Indonesia. Kata Kunci: desain, Koto Gadang, multikulturalisme, nilai, tenun songket AbstractThe visualization of an artwork can be influenced by the conditions of the times, the ideology of the artist, and the socio-cultural phenomena of society, including ornaments. Koto Gadang's "Kambang Cino" songket weaving ornament can indirectly express the view of the craftsman, as well as socio-cultural phenomena that reflect multicultural values. This study aims to explain the visual form, style, secondary meaning, theme, intrinsic meaning, and symbolic meaning of the songket weaving ornament "Kambang Cino" from Koto Gadang. The research was conducted using a qualitative method with a historical approach through Erwin Panofsky's iconographic theory. The results indicated that the visualization of this songket weaving combines Minangkabau ornaments with typical Chinese culture ornaments in a fantasy style. This songket weaving ornaments have the theme of humans and the universe (macrocosm) with tolerance, peace, and prosperity values. The songket weaving ornament "Kambang Cino" is a symbolic representation of the diversity and open mind values of the multi-ethnic socio-cultural life in Koto Gadang society as part of the Minangkabau and Indonesian society. Keywords: design, Koto Gadang, multi-culturalism, songket weaving, valuesReferences
Akbar, T., Imelda, D., Prameswari, S. N., & Putri, M. S. (2022). Pengaruh Nilai Islam Pada Visual Pakaian Pengantin Adat Minangkabau Koto Gadang. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 08(02), 215–230.
Azizah, E., Mursyid, A. M., & B. R. Arfan. (2007). Koto Gadang Masa Kolonial (LKis (ed.)).
Bahrudin, A. (2017). Ornamen Minangkabau Dalam Perspektif Ikonografi. Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Bart, B. (2006). Revitalisasi Songket Lama Minangkabau. Studio songket Erika Rianti.
Budiwirman, B. (2018). Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa : Berkah Prima.
Chunjiang, F. (2012). Origins of Chinese Suspicious Symbols. Elex Media Komputindo.
Dahlia, F. (2018). Roehana Koeddoes; Perintis Pers dan Pendidikan (Widodo Asmowiyoto (ed.)). Semesta Rakyat Merdeka.
Devi, S. (2015). Sejarah dan Nilai Songket Pandai Sikek. Mamangan, 2(1), https://ejournal.upgrisba.ac.id/index.php/jurnal-mamangan/article/view/ 1189/448
Eskak, E., & Salma, I. R. (2018). Menggali Nilai-nilai Solidaritas Dalam Motif Batik Indonesia. Jantra, 13(2), 240–255.
Feldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea. Prentice Hall, Inc.
Hendra, H., & Kartika Sari, Y. (2021). Karakteristik Motif Sulaman Selendang Koto Gadang Sumatera Barat. 10.
Nafriandi, N. (2019). MULTIKULTURAL RANAH MINANG Interaksi Sosial dan Eksistensi Etnis Cina Padang. Turast : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 4(2), 177–191.
Mahlida. (2023). Interview Sejarah perkembangan Songket Kambang Cino dan hubungannya dengan karakter masyarakat Koto Gadang. Koto Gadang.
Mira. (2022). Interview Sejarah Songket Kambang Cino Koto Gadang. Koto Gadang.
Nirwana, A., & Ginting, D. (2017). Nilai Kemanusiaan dalam Bingkai Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Komik “Sandhora” (1970) Karya Teguh Santosa. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 3(01), 92–114.
Panofsky, E. (1955). Meaning of The Visual Arts. Doubleday Anchor Books.
Putra, Y. A., & Sartini. (2016). Batik Lasem sebagai Simbol Akulturasi Nilai-Nilai Budaya Cina. Jantra, Jurnal Sejarah Dan Budaya, 11(2).
Ranelis, R., Washinton, R., Malik, K., & Trisnawati, D. (2019). Peningkatan Kualitas Sulam Koto Gadang Kabupaten Agam Sumatera Barat Melalui Pengembangan Desain Produk Dan Motif Untuk Mendukung Industri Kreatif. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(3), 349–357.
Razni, D. S., & Mity, J. J. (2011). Pakaian Tradisonal Sulam, Tenun & Renda Khas Kotogadang; Yayasan Kerajinan Amai Setia (I. N. Suryadi (ed.)). Dian Rakyat.
Suminto, R. . S. (2015). BATIK MADURA: Menilik Ciri Khas dan Makna Filosofinya. Corak, 4(1), 1–12.
Syaputra, E. E. N., & Selvianti, R. (2021). Masyarakat Multikultur Indonesia Pada Masa Awal Perkembangan Islam : Sebuah Telaah Literatur. Tarikhuna, 3(2), 140–149.
Wibowo, P. (2012). Tionghoa Dalam Keberagaman Indonesia : Sebuah Perspektif Historis Tentang Posisi dan Identitas. Prosiding The 4th International Conference on Indonesian Studies: “Unity, Diversity and Future,” 640–657. https://icssis.files.wordpress.com/2012/05/09102012-52.pdf
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).