MENAKAR KUALIFIKASI PEMERAN JAGOAN PEREMPUAN PADA FILM LAGA INDONESIA

Authors

  • Daniar Wikan Setyanto Pasca Sarjana ISI SUrakarta, DKV Universitas Dian Nuswantoro,
  • Santosa Soewarlan Pasca Sarjana ISI SUrakarta, DKV Universitas Dian Nuswantoro,
  • Sumbo Tinarbuko Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.33633/andharupa.v8i01.5795

Abstract

AbstrakKesetaraan gender menjadi salah satu isu yang sering diangkat dalam dunia perfilman. Film-film laga populer saat ini mudah ditemukan karakter perempuan yang tampil sebagai seorang jagoan yang kuat dan mahir bela diri. Meskipun belum sebanyak Hollywood, film-film di Indonesia mulai memperkenalkan karakter jagoan perempuan di film-film layar lebar. Namun karakter jagoan perempuan dalam film Indonesia masih dianggap sebagai karakter minor, kemunculan mereka juga masih dianggap belum bisa menaikkan film dari segi kualitas dan perolehan penonton. Penelitian ini mencoba untuk mencari tahu alasan dibalik mengapa karakter tersebut masih belum berhasil mencuri hati penonton, yaitu dengan cara menakar kualifikasi setiap artis yang memerankan jagoan perempuan tersebut. Teori yang digunakan adalah teori dikotomi antara aktor (actrees) dan bintang (star). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode campuran (mixed method) dengan teknik pencarian data dengan wawancara tokoh salah satu sutradara terkenal Indonesia yaitu Garin Nugroho. Hasil dari penelitian ini adalah film jangan hanya mengeksploitasi tubuh perempuan dengan menonjolkan visualisasi kecantikan dan kemolekan tubuh perempuan tetapi perlunya kemampuan akting dan keahlian dalam bela diri sebagai nilai tambah pemainnya. Selain itu perlunya memperkuat penulisan naskah film laga dan pendalaman karakter sehingga kualitas film laga di Indonesia akan semakin berjaya dan bisa bersaing di kancah film Internasional. Kata Kunci: artis peran, film Indonesia, jagoan perempuan, kajian film AbstractGender equality is an issue that is often raised in the world of cinema. Popular action films nowadays are easy to find female characters who appear as strong and proficient in martial arts. Although not as many as in Hollywood, films in Indonesia have begun to introduce female hero characters in big screen films. However, female hero characters in Indonesian films are still considered minor characters, their appearance is also still considered unable to increase the quality of the film and the audience gain. This study tries to find out the reason behind why the character still hasn't been liked by the audience, that is by measuring the qualifications of each artist who plays the female hero. The theory used is the dichotomy theory between actors and stars. The research method used is a mixed method with data search techniques by interviewing the famous Indonesian directors, namely Garin Nugroho. The result is that the film does not only exploit women's bodies by highlighting the visualization of the beauty and beauty of the female body, but also the need for acting skills and martial arts skills as an added value for actresses. In addition, it is necessary to strengthen the writing of action film scripts and character development so that the quality of action films in Indonesia will be more victorious and can compete in the international film scene. Keywords: artists, Indonesian film, female heroes, film studies

Author Biography

Sumbo Tinarbuko, Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta

Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta

References

Anirun, S. (1998). Menjadi aktor: pengantar kepada seni peran untuk pentas dan sinema. Rekamedia Multiprakarsa.

Bachtiar, H. W. (1997). Pengamatan Sebagai Suatu Metode Penelitian. In Koentjaraningrat (Ed.), Metode-Metode Penelitian Masyarakat (3rd ed., pp. 108–129). Gramedia Pustaka Utama.

Biasini, N. (2019). Pergeseran Representasi Feminitas dalam Film Animasi Disney Princess. Widyakala Journal, 5(2), 111.

Erlita, N. (2010). Representasi Perempuan Dalam Film Indonesia. Jurnal Visi Komunikasi, 123–152.

Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Method). Hidayatul Quran.

Irawan, R. E. (2017). Representasi Perempuan dalam Industri Sinema. Humaniora, 5(1), 1–8.

Mardiyah, Fatimah. (2021). Unsur yang Lebih Dipentingkan oleh Joko anwar Dalam Memilih Aktor: Popularitas atau Keterampilan?. https://harpersbazaar.co.id/articles/read/3/2021/14749/unsur-yang-lebih-dipentingkan-oleh-joko-anwar-dalam-memilih-aktor-popularitas-atau-keterampilan.

Mely G. Tan. (1997). Masalah Perencanaan Penelitian. In Koentjaraningrat (Ed.), Metode-Metode Penelitian Masyarakat (3rd ed., pp. 14–43). Gramedia Pustaka Utama.

Murtono, T. (2010). KUASA CITRA : Westernisasi melaui iklan. ISI Press.

Nugroho, G. (2020). Era Emas Film Indonesia 1998-2019 : Memoar Garin Nugroho (Sony Triantoro (ed.); 2nd ed.). Warning Books.

Oida, Y., & Marshall, L. (2013). The invisible actor. Routledge.

Pattipeilohy, E. M. (2015). Citra Diri Dan Popularitas Artis. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(1), 22–32.

Rahardjo, M. (2011). Metode pengumpulan data penelitian kualitatif.

Rochimah, T. H. N. (2018). Pertarungan Wacana Tubuh Perempuan Dalam Media. Buku Litera.

Setyanto, D. W., & Haryadi, T. (2020). Representasi Citra Perempuan Ideal Dalam Karakter Black Widow. Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain Dan Periklanan (Demandia), 5(2), 263.

Setyanto, D. W., Soewarlan, S., & Tinarbuko, S. (2019a). Reading the Message of Feminism in Wonder Woman Film. Proceedings of the 1st Seminar and Workshop on Research Design, for Education, Social Science, Arts, and Humanities, SEWORD FRESSH 2019, April 27 2019, Surakarta, Central Java, Indonesia.

Setyanto, D. W., Soewarlan, S., & Tinarbuko, S. (2019b). Representation of Posfeminism in Indonesian Heroine Character : Case Study of Valentine Film. 2nd International Seminar on Innovation and Creativity of Art (ISICA 2019), ISICA#2, 47–56.

Setyanto, D. W., Soewarlan, S., & Tinarbuko, S. (2021). Kajian Psikoanalisis pada Karakter Heroine di Film Zack Snyder’s Justice League (2021). ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 07(02), 317–331.

Sumarno, M. (1996). Dasar-dasar Apresiasi Film. Grasindo.

Supriyati, N. (2015). Metode Penelitian Gabungan (Mixed Methods). Widyaiswara BDK, 1–24.

Downloads

Published

2024-07-03

Issue

Section

Articles