ONTOLOGI PADA METODE REQUIREMENTS RECOVERY DALAM PROSES REVERSE ENGINEERING

Elviawaty Muisa Zamzami, Eko Kuswardono Budiardjo

Abstract


Piranti lunak kerap mengalami perubahan, antara lain disebabkan perubahan bisnis organisasi. Akibatnya, peranti lunak tidak mampu lagi mendukung organisasi sehingga harus dilakukan reengineering terhadapnya. Software reengineering didukung antara lain oleh riset reverse engineering. Riset reverse engineering saat ini lebih terfokus pada pengembangan software tools dan perolehan kembali model fisik dan struktur lojik dalam bentuk model-model dari legacy system [1] . Namun, riset untuk requirements recovery melalui proses reverse engineering masih relatif minim. Disisi lain, requirements sangat penting bagi keberhasilan software reengineering. Dengan demikian, terdapat kepentingan melakukan riset reverse engineering untuk requirements recovery dari peranti lunak yang ada (existing software). Requirements recovery dari peranti lunak dapat memastikan pemahaman lebih baik dari apa yang redundan, apa yang
harus dipertahankan, dan apa yang dapat digunakan kembali [1]. Requirements yang diperoleh dapat digunakan pada forward engineering sebagai bagian dari reengineering ataupun menyusun ulang dokumen existing requirements. Pada paper ini, requirements recovery bersumber dari end-to-end interaction antara user dan sistem komputer. Dari existing software, diidentifikasi user dan fitur peranti lunak. Selanjutnya
diobservasi end-to-end interaction yang terjadi antara user dan sistem komputer. Hasil identifikasi dan observasi tersebut digunakan untuk membangun ontologi. Ontologi dapat merepresentasikan pengetahuan tentang existing software yang menyiratkan requirements.
Kata kunci : Software Reengineering, Reverse Engineering, Requirements Recovery, End-to-end
Interaction, Ontologi

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 314 times
PDF - 279 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.