Perancangan Transformasi Komik Digital “Sing Bahu Rekso†ke dalam Format Cetak

Deny Setiawan Tanoko, Godham Eko Saputro

Abstract


Abstrak

Industri kreatif di Indonesia mulai berkembang. Salah satu industri kreatif yang berkembang di Indonesia adalah komik. Saat ini, banyak komik lokal yang mulai bermunculan dengan berbagai macam genre, seperti komedi, aksi, romansa, dan lain-lain. Papillon Studio merupakan salah satu studio komik yang masih aktif di Indonesia hingga saat ini. Sejak tahun 2002, Papillon Studio telah banyak menelurkan karya-karya mereka, salah satunya adalah komik digital Sing Bahu Rekso (2017). Pada pertengahan tahun 2018, Papillon Studio mendapatkan sebuah tawaran bekerjasama dengan Pionicon {Intellectual Property (IP) Management} untuk membuat komik thriller dari LINE Webtoon tersebut menjadi komik cetak/buku. Namun, dalam merancang komik cetak yang berbasis dari komik digital sebelumnya, format komik perlu ditransformasi ulang mengikuti media yang digunakan, karena komik digital memiliki format yang berbeda dengan format komik cetak. Dalam perancangan ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kualitatif, yang mana pengumpulan data yang hendak digunakan dalam perancangan diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi pustaka. Sedangkan untuk metode analisa data menggunakan analisa 5W+1H dan analisis kebutuhan. Untuk metode perancangan yang digunakan berbasis pada metode waterfall. Dari hasil analisis tersebut menghasilkan bahwa dalam perancangan komik cetak Sing Bahu Rekso penyuntingan layout komik perlu memperhatikan kaidah susunan dan cara baca komik cetak untuk setiap unsurnya agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran cerita.

 

Kata kunci: Komik, Papillon Studio, Sing Bahu Rekso, Transformasi

 

Abstract

The creative industry in Indonesia was started to develop. One of the creative industries that developed in Indonesia is comics. Many local comics have started to emerge later with a variety of genres, such as comedy, action, romance, and others. Papillon Studio is one of the comic studios that are still active in Indonesia until today. Since 2002, Papillon Studio has produced many of their works, and one of them is Sing Bahu Rekso (2017). In mid-2018, Papillon Studio received an offer in collaboration with Pionicon {an Intellectual Property (IP) Management} to make that thriller comics from LINE Webtoon into printed comics/books. However, in designing printed comics based on previous digital comics, the comic format needs to be re-transformed following the media used, because digital comics have a different format than the printed comics format. The data collection method which used in this design is a qualitative method, where data collection that is intended to be used in the design is obtained from interviews, observation, and literature. For data analysis, these designs were using 5W + 1H analysis and requirements analysis. For the design method used based on the waterfall method. From those analyses, it was found that in designing Sing Bahu Rekso comic books, editing comic layouts needed to pay attention to the rules of arrangement and how to read printed comics for each element so it would not cause any misinterpretation.

 

Keywords: Comic, Papillon Studio, Sing Bahu Rekso, Transformation


Full Text:

XML


DOI: https://doi.org/10.33633/ctr.v1i01.2607

Article Metrics

Abstract view : 265 times
XML - 262 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:

       

 

 

diterbitkan oleh:

Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol, No. 207, Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Telp :(024) 3575916

 

Karya ini dilisensikan di bawah CC BY-SA 4.0